4.0 ; goodbye you

3.7K 697 403
                                    

"You are my center when i spin away

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"You are my center when i spin away."

.

•••

"Kau mengunjungiku? Tumben sekali, kukira setelah kejadian tiga tahun lalu, kau sudah tidak menganggapku sebagai anak." Jungkook menyeringai menatap Jun yang kini mengunjunginya di penjara.

"Aku hanya kecewa, bukan berarti aku benar-benar melupakanmu sebagai putraku," ucap Jun.

"Jadi, apa urusanmu ke sini, Ayah?"

"Bulan depan, saudaramu akan bertunangan." Jungkook mengerutkan dahinya tak mengerti, saudaranya yang mana? Apa yang terjadi selama tiga tahun ini?

"Aku tidak punya saudara."

"Kau punya, dua orang. Felix dan Jisung, aku sudah menikah dengan Yura. Jika kau mau datang, aku akan coba meminta izin dari polisi." Jungkook terdiam, dia menunduk dan mengepalkan tangannya dengan kuat.

Lagi, dan lagi Jisung.

"Tidak, aku lebih suka di sini." Jungkook menyeringai tajam. Jun tak habis pikir dengan jalan pikiran seorang Jeon Jungkook. Apa yang salah dari ajarannya selama ini? Kenapa pemuda itu selalu membangkang?

"Terserah saja. Hukumanmu sisa beberapa tahun lagi. Ayah harap kau bisa mengubah diri menjadi lebih baik." Jun bangkit dari bangku itu dan pergi dari kantor polisi, Jungkook menatap punggung Jun yang kian menjauh.

"Kalian pikir aku tidak bisa melakukan apapun walau ada di penjara?" Jungkook menyeringai.

"Pak Hoseok, boleh pinjam telepon?" Hoseok mengangguk, dia pun memberikan telepon pada Jungkook.

"Halo?"

"Kang Taehyun, aku butuh bantuanmu."

•••

"Ara, aku mau bilang sesuatu padamu." Ara menatap sekilas pria yang ada di sampingnya, kemudian kembali menyantap es krim di tangan. Hari ini, Jisung mengajaknya ke Lotte World untuk bersenang-senang.

"Ya? Kenapa?"

"Aku akan ke Singapura, besok." Ara menghentikan langkahnya lalu menatap penuh tanya ke pria itu.

"Hah?"

"Maaf aku baru bilang, ada urusan penting di sana. Mereka membutuhkanku," jelas Jisung. Ara terdiam, kemudian menatap lurus ke depan.

"Berapa hari?"

"Seminggu." Ara menghela napas, ia pun mengangguk dan tersenyum senang walau dia sedikit tak rela Jisung pergi.

For Jisung | Park Jisung✓Onde histórias criam vida. Descubra agora