Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
"Yang ada di dunia ini itu saling melengkapi. Ada malam maka ada pagi, ada baik dan ada buruk, semuanya berbeda namun melengkapi, seperti kita." •••
VOTE DULU WOY! WKWKWK.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
.
Back to reality :v.
Ujian kenaikan kelas sudah mendekat. Terlebih lagi, Jisung dan Ara sudah berada di kelas akhir maka ada banyak ujian yang menanti mereka.
Ini sudah seminggu setelah Jina dan teman-temannya dikeluarkan, luka di tangan Ara juga sudah membaik. Tidak ada lagi yang menghina ibu Jisung, dan semuanya kembali normal.
Bel berbunyi menandakan jam istirahat. Semua murid berhambur keluar untuk menuju ke kantin, namun berbeda dengan Jisung. Pemuda itu baru saja dipanggil oleh kepala sekolah, entah apa yang terjadi.
Jisung mengetuk pelan pintu ruang kepala sekolah sebelum masuk ke dalam. Siwon tersenyum tipis dan mempersilakan Jisung duduk di hadapannya. "Ada urusan apa anda panggil saya?" tanya Jisung.
"Park Jisung, kau tau syarat untuk mengikuti ujian?" Jisung terdiam, dia ingat kalau sudah beberapa bulan dia tidak membayar uang SPP.
"Maafkan saya, saya akan segera membayar semuanya." Siwon menggeleng pelan.
"Jumlahnya sangat banyak, dan harus bayar sampai bulan ini. Jika tidak, maaf kau tidak bisa ikut ujian." Jisung mengangguk mengerti, dia harus bekerja lebih giat lagi untuk itu.
"Saya mengerti. Permisi." Siwon mengangguk, Jisung pun keluar dari ruangan itu. Dia harus berhemat kali ini, pemuda itu kini kembali ke kelasnya dan mengambil tasnya.
"Kau mau ke mana?" tanya Ara yang bingung melihat Jisung keluar kelas dengan membawa tas.
"Membolos, kau makan yang banyak." Ara mengerutkan dahinya tak mengerti, dia pun menahan lengan Jisung.
