4.5 ; hope

3.5K 699 262
                                    

"Harapanku sederhana, yaitu bisa hidup bersama dengan dirimu sampai tua nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Harapanku sederhana, yaitu bisa hidup bersama dengan dirimu sampai tua nanti."


Kalian ye banyak yg baca tapi kagak mau vote, tampol nih. Canda sayang 🥴😗

•••

Esok harinya, Jisung sudah sadar.

Kedua matanya terbuka perlahan, jari-jarinya pun mulai bergerak pelan. Ara masih tertidur di samping bangsal itu, sedangkan Hyunjin tidur di sofa. Keduanya tidak pulang dan berada di sini selama seharian.

Tangan Jisung terangkat, mengelus pelan rambut Ara. Senyum tipis terukir di wajahnya, gadis itu tertidur dengan pulas. "A-Ara," panggil Jisung dengan nada suara yang lemah.

"Maafkan aku," lanjutnya pelan. Kini, pandangan Jisung beralih pada Hyunjin yang berbaring di sofa. Dia tersenyum pelan, ternyata pria itu juga ikut merawatnya.

"Jisung?" Ara mengusap matanya pelan ketika merasakan seseorang mengelus kepalanya dengan lembut.

"Apa kabar?" Jisung tersenyum, sedangkan Ara segera menghambur ke dalam pelukan pria itu.

"Kau jahat! Kenapa kau merahasiakan ini semua dariku?" Ara menangis lagi entah untuk ke berapa kalinya, sedangkan Jisung mengusap pelan punggung gadis itu. 

"Maafkan aku, kejadian ini tidak akan terulang lagi," ucapnya untuk menenangkan Ara. Gadis itu melepas pelukan mereka, dia menyeka air matanya dengan cepat dan tersenyum manis.

"Tidak apa-apa, sekarang kau harus pulih dengan benar lalu menikahiku!" Jisung terkekeh geli dan mengangguk. Di sana, Hyunjin membuka matanya ketika mendengar suara di sekitar.

Pria itu mengusap pelan kedua matanya dan melihat sekitar. Jisung sudah sadar ternyata, ia bangkit dari sofa dan menghampiri keduanya. "Kau sudah sadar? Syukurlah, kau harus memarahi gadismu itu. Dia hampir demam karena kehujanan," oceh Hyunjin.

"Kehujanan?" Jisung menatap bingung ke arah Ara.

"A-aku."

"Karenamu, dia stress sendiri dan pergi ke pemakaman. Gadis bodoh." Ara mendengus sebal.

"Untuk apa kau ke sana?"

"Meminta bantuan pada ayahmu. Dan benar saja, kau sudah bangun hari ini." Jisung terdiam, dia menjadi ingat mimpinya kemarin malam. Tentang pertemuannya dengan Jimin, setidaknya rasa rindu di hati Jisung bisa terobati dengan hal ini.

"Aku akan hubungi Felix dan yang lainnya dulu." Hyunjin melenggang pergi dari sana.

•••

"Kau harus banyak makan buah," ucap Yura sambil menyuapi apel ke dalam mulut Jisung. Pria itu diam dan menerima perlakuan Yura yang hangat untuknya. Jisung sangat senang, semua baik-baik saja.

For Jisung | Park Jisung✓Where stories live. Discover now