08 ; how we meet again

5.7K 1.1K 452
                                    

"Selamat, kau berhasil membuatku berdebar dua kali

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Selamat, kau berhasil membuatku berdebar dua kali."

•••

"Aaaa!! Park Jisung! Apa yang kau lakukan padaku?! Menjauh dariku!!" pekik Ara kala dia membuka kedua matanya lebar-lebar, bagaimana tidak? Dia tidur di dalam pelukan Jisung, dan pemuda itu tampak menikmatinya.

"Astaga, Park Jisung! Bangun, dan singkirkan tubuhmu dariku! Kau berat sekali!" Ara mencoba melepaskan pelukannya, tapi terlalu sulit. Apalagi Jisung sulit dibangunkan.

"PARK JISUNG! BANGUN ATAU KULAPOR POLISI!" Ara tahu itu tidak ada hubungannya dengan polisi.

"Sialan, bangun woi! Aku mau mand—astaga! Aku tidak membawa bajuku! Semua ini karenamu, PARK JISUNG!" Pemuda itu masih belum membuka matanya. Tubuh Ara terangkat kala Jisung membalikkan badannya.

"Astaga, posisi macam apa ini?" gerutu Ara kala dia berada di atas tubuh Jisung.

"PARK JISUNG, BANGUNLAH! ATAU AKU AKAN MENGHANCURKAN SEPEDA BUTUTMU ITU!" pekik Ara tepat di telinga Jisung. Pemuda itu masih menutup matanya dengan baik, baiklah Ara menyerah. Yang dia lakukan hanyalah menunggu sampai cowok itu membuka matanya sendiri.

Butuh waktu sekitar 5 menit agar Jisung benar-benar membuka matanya. "Kau sudah bangun? Astaga, kau merepotkan diriku sekali kemarin," ucap Jisung dengan suaranya yang serak kala baru bangun tidur.

"Apa kau bilang?!"

"Apa ini? Kenapa kau menimpa tubuhku? Kau mau mengambil kesempata—" Ucapan Jisung terpotong saat kedua tangan Ara membingkai wajahnya. Gadis itu mendekatkan wajahnya ke arah Jisung.

"Ya, aku sengaja agar bisa mengambil kesempatan!" Jisung membulatkan matanya, gadis yang di depan Jisung benar-benar sudah gila!

"Pergi dari rumahku, sekarang."

"Ha-ha-ha, tidak setelah kau bertanggungjawab atas hal yang menimpaku!" Jisung membulatkan kedua matanya lagi, bertanggungjawab? Atas hal apa? Seingatnya kemarin tidak terjadi sesuatu, ah lupakan.

"A-apa?" ulang Jisung.

"Kau harus bertanggungjawab!"

"Kau gila, aku tidak melakukan apapun pada dirimu!" elak Jisung, dia pun mencoba untuk melepaskan tangan Ara dari wajahnya.

"Ternyata seorang Park Jisung memiliki pikiran yang kotor, aku tidak menyangka hal itu. Tidak bukan itu maksudku! Kau harus membawa pakaianku dari rumahku! Aku lupa membawanya!"

For Jisung | Park Jisung✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن