Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku minta maaf, seharusnya aku mendengarkan apa katamu."
•••
"Kau lama sekali, aku sudah menunggu dirimu dari tadi." Jungkook terkekeh pelan melihat Ara yang cemberut.
"Ayo," ajak Jungkook sambil menarik lengan Ara. Ah ya, Jungkook sendiri belum mengatakan mau ke mana tujuan mereka sebenarnya. Mereka kini menaiki motor Jungkook yang kini sudah melesat pergi dari kawasan kampus.
Di sisi lain, Hyunjin sudah siap-siap mengikuti dari belakang. Ara itu sahabatnya di kampus ini setelah Mina, dia pun ada di pihak Jisung yang curiga dengan Jungkook. "Sung, aku sudah mengikuti mereka dari belakang. Aku akan mengabarimu jika terjadi sesuatu."
"Terima kasih, maaf merepotkan dirimu."
"Tak apa, aku juga curiga dengan Jungkook. Kau tau? Bahkan Jeno, Mark, Daniel, dan Taehyun mengikuti mereka diam-diam dari belakang."
"Fokuslah dengan jalanan, terima kasih."
Pip!
Sambungan telepon itu terputus, Hyunjin pun melajukan kecepatan mobil yang dia kendarai. Entahlah, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Seperti akan terjadi sesuatu, nanti? Dan, bukankah Jungkook hanya mengajak Ara seorang diri saja? Kenapa teman-teman juga ikut serta?
Terserah, Hyunjin pusing.
Jam menunjukkan sudah pukul lima sore, dan mereka baru sampai di sebuah gedung tinggi. Hyunjin memakai masker hitam serta topi untuk menyamar, dia mengikuti Jungkook dan Ara dari belakang.
"Kook, ini tempat apa?"
"Kau akan tau setelah masuk nanti." Jujur, Ara tidak tenang ada di tempat ini. Beberapa orang pun memerhatikan dirinya dengan tatapan yang mengintimidasi.
Keduanya berhenti di sebuah pintu dengan dua penjaga di sebelahnya. "Kartu identitas anda, Tuan." Jungkook mengeluarkan KTPnya lalu masuk ke dalam sana.
"Bar? Jeon Jungkook sialan," gumam Hyunjin.
Seumur hidup dia tidak pernah masuk ke tempat itu, dan ini pertama kalinya dia masuk ke sana hanya karena seorang Jeon Jungkook. Pemuda itu mengeluarkan KTPnya lalu menyusul Jungkook dan Ara.
"Jung, kenapa kau mengajakku ke tempat ini?" Ara sangat risih dengan orang-orang yang mabuk di sekitarnya. Belum lagi, musik yang begitu kencang serta lampu kelap-kelip.
"Ck, kau banyak sekali berbicara. Kita belum sampai ke inti." Jungkook tersenyum miring, dia mengajak gadis itu duduk di sebuah sofa putih di sana. Ara mencengkram erat ujung roknya dan menunduk. Ini pertama kalinya masuk ke dalam kelab malam, jika Haneul tahu akan hal ini, maka dia bisa saja diusir.
