Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku akan berusaha semampuku agar masa depan kita bisa menjadi cerah."
Udah 6k aja dong 😭😭, makasih banyak sama kalian T_T semoga selalu sabar buat nunggu cerita ini sampai tamat+anak cucunya 🥴🙈
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
Setelah membayar tagihan uang SPP, kini mereka berdua memutuskan untuk bolos sampai pulang. Ara kini duduk di jok belakang sepeda Jisung, gadis itu yang meminta Jisung untuk membolos dan belajar bersama di rumah pemuda tersebut.
Alasan klasik, Ara malas sekolah.
"Sebelum sore, aku akan mengantarmu pulang." Ara mendengus sebal.
"Tidak! Mama bilang dia gak pulang hari ini. Baru balik entar lusa, kalau di rumah sendiri bisa bosan." Jisung menghela napas, sepedanya terus melaju sampai seseorang menghadang jalannya.
Hanya seorang diri. Jeon Jungkook.
"Kembalikan Ara ke sekolah! Jangan mengajarinya hal yang tidak baik!" sentak Jungkook, dia turun dari motornya dan menarik lengan Ara. Gadis itu segera menepis kasar tangan Jungkook.
"Kau sendiri juga bolos, bukan?!" Jungkook memutar bola matanya malas.
"Jangan ikut campur, aku ke sini karena mau menyelesaikan masalahku dengan Jisung!" Jungkook menatap tajam ke arah pemuda itu. Wajahnya terlalu santai, tidak ada ekspresi takut sama sekali.
"Karena dirimu, wajahku sampai seperti ini!" Jungkook menarik kerah baju Jisung. Ara bingung, apa yang harus dia lakukan sekarang?
"Kau mau merebut Ara dariku? Sialan. Kau pikir siapa dirimu? Hanya pemuda miskin yang tidak punya apa-apa!" sarkas Jungkook dengan seringai tajam di wajahnya. Jisung terkekeh pelan, benarkah?
"Kau salah Jeon Jungkook. Kau bahkan lebih miskin dariku. Apa yang kau punya? Tidak ada. Bahkan membeli sebatang rokok saja masih meminta uang pada ayahmu." Di sana, Ara mencoba menahan tawanya melihat wajah Jungkook.
