1.1 ; Jisung's mom

5.5K 1K 267
                                    

"Sekali lagi, ibuku tidak gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali lagi, ibuku tidak gila. Penyakitlah yang bersalah padanya."

•••

"Hah?" Ara mengejapkan matanya beberapa kali. Jujur, dia sangat terkejut dengan apa yang dilontarkan Jisung tadi. Ia tidak salah dengar, bukan?

"Tidak ada, lupakan saja," ucap Jisung sambil menatap datar pemandangan di depannya, Sungai Han.

"Kau serius? Maksudku, bukankah terlalu cepat? Bagaimana bisa? Kau benar-benar menyukaiku?" Ara masih tak percaya dengan ucapan Jisung tadi.

"Jadilah kekasihku, Kim Ara."

"Apa jawabanmu? Iya atau iya?" Jisung tersenyum tipis, gadis itu tertegun. Jantungnya berdegup sangat kencang kali ini, belum lagi Jisung menatapnya dengan lekat. Apa yang harus dia jawab?

"Apa yang harus aku jawab jika pilihannya iya atau iya?" Ara terkekeh geli.

"Jadi, iya?" Ara mengangguk.

"Baiklah, aku antar kau pulang." Ara mengerutkan dahinya, sedangkan Jisung menarik lengannya.

"Secepat itu?" Jisung mengangguk.

"Iya, apa yang ingin kukatakan sudah dikatakan. Jadi, untuk apa kita di sini lagi?" Ara menganga tak percaya. Tunggu dulu, apa yang biasanya seseorang lakukan bila mereka baru saja pacaran?

Pelukan hangat dan kata-kata manis, bukan?

Sial, Park Jisung bukan tipe seperti itu.

"Terserah, ayo!" Keduanya kini sudah berada di atas sepeda. Beberapa kali Jisung tersenyum senang mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, bukankah dia sedikit pemaksa?

Terserah, yang penting gadis itu sudah menjadi miliknya.

Ah, belum. Masih butuh satu tahapan lagi.

Ara mengamati pemandangan sekitar, lalu pandangannya mengarah pada punggung Jisung. Gadis itu mengulas senyum manis di wajah, dia tidak bermimpi bukan? Pemuda ini sudah menjadi kekasihnya. Dengan ragu, Ara melingkarkan kedua tangannya di perut Jisung, memeluk erat tubuh pemuda itu dari belakang.

Jisung tersentak pelan, perlahan dia kembali tersenyum sambil menggenggam erat tangan Ara yang melingkar di perutnya.

Begini lebih baik.

Tidak perlu ada kata-kata yang manis.

Di sisi lain, Taehyun bergegas pergi ke rumah Jungkook setelah mendapatkan beberapa informasi yang ia dapatkan, tentang Park Jisung. Motor hitamnya kini melaju kencang, hingga tak butuh waktu satu jam untuk sampai di kediaman Jeon.

Bel berbunyi, pintu pun terbuka menampilkan sosok Jungkook dengan kaus putih serta celana pendeknya. "Kau sudah mendapatkan informasi tentang Jisung?" Taehyun mengangguk.

For Jisung | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang