10 (Ngeselin)

120 20 0
                                    

Sasa tampak membelalakkan matanya tidak percaya.

"Lo serius?". Pekik wanita itu tepat di depan wajah Bella sementara Bella tampaknya tidak berminat untuk menanggapi keterkejutan Sasa tersebut.

"Iya.. yaudah masuk yuk, rapat udah mau dimulai..". Ajak Bella lalu menarik tangan Sasa untuk mengikutinya masuk kedalam ruangan.

Didalam ruangan, semua orang tampak sudah menunggu termasuk lima anggota band enam hari dan sang manager yang kini telah duduk manis diujung meja.

Bella berhenti didepan layar proyektor yang masih belum dinyalakan sementara Sasa berlalu untuk duduk di salah satu kursi kosong disana.

"Oke.. sebelumnya terimakasih kepada teman-teman semua yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir di rapat progres mingguan proyek konser anniversary dari band enam hari..". Buka Bella dengan gaya percaya dirinya.

Seluruh peserta rapat lantas menyimak apa yang disampaikan oleh wanita itu dengan seksama.

"Dan gue juga mau memberitahukan kepada kalian semua bahwa mulai hari ini enam hari bakal ikut rapat mingguan kita buat kontroling.. jadi gue harap kita bisa kerja sama dengan baik dan sama-sama bikin konser ini sukses..". Tambahnya yang langsung dibalas dengan tepukan tangan dari seluruh peserta rapat termasuk juga enam hari.

"Oke.. kalo gitu langsung aja kita dengerin laporan progres dimulai dari bagian acara.. Septian, boleh maju ke depan..". Perintah Bella lalu berjalan mundur menuju kursi kebanggaanya yang terletak di samping layar.

Septian mulai berdiri dari duduknya. Pria itu kemudian melangkah menuju meja depan untuk menyambungkan flashdisknya dengan leptop sehingga tertampil slide-slide berisi tema, tempat dan tanggal pelaksanaan acara, konsep kasar acara, konsep venue dan bentuk kasaran dari rundown yang telah ia dan timnya buat untuk konser mendatang di layar. Tak lupa pria itu juga menjelaskan secara detail slide demi slide agar semua orang yang berada disana dapat memahaminya.

"Jadi kurang lebih itu dulu dari acara.. ada yang mau bertanya atau memberi kritik dan saran?". Tanya Septian ketika slide di layar sudah sampai pada bagian terakhir.

"Gue mau tanya dong..". Tiba-tiba terdengar suara dari barisan anak enam hari diujung meja. Disana Surya tampak mengangkat tangan kanannya.

"Boleh bang, silahlan.."

Surya agak sedikit memajukan tubuhnya. Tangan pria itu juga ia satukan diatas meja. "Soal opening.. kira-kira lo mau kasih band atau penyanyi pembuka gitu nggak?". Tanyanya.

"Soal hal itu..". Buka Septian dengan nada serius. Pria itu lantas menggeser slidenya sampai layar tersebut akhirnya menampilkan rundown acara.

"Gue ada kepikiran sesuatu.. karena kalian minta tema review yang mana maksudnya itu flashback, maka gue punya pendapat kalo kita nggak perlu kasih band atau penyanyi pembuka.."

Surya tampak mendengarkan penjelasan Septian dengan seksama.

Setelah sedikit menjeda kalimatnya, kini pria itu mulai melanjutkan penjelasannya. "Karena kayaknya bakal lebih pecah kalo konser dibuka sama hariku, fans enam hari. Jadi nanti lo dan band lo akan main lagu jaman awal kalian debut dan hariku yang bakal jadi penyanyinya. I think its gonna bring back some memories ketika mereka awal-awal menjadi fans kalian.. dan sekalian juga warming up buat para hariku supaya tambah semangat pas konser.."

Mendengar penjelasan panjang lebar dari Septian tersebut rupanya membuat Danang mengangguk setuju. "Boleh juga.."

"Gimana kira-kira bang?". Tanya Septian memastikan.

The ConcertWhere stories live. Discover now