11 (Ngeselin 2.0)

103 18 2
                                    

"Lo kenapa sih bang?". Tanya Wirya setelah semua anggota enam hari sudah berada didalam mobil.

"Lo tuh udah bikin image enam hari hancur di mata fans bang, haduh..". Tambahnya sambil mengacak-acak rambut frustasi.

Brian nampaknya tidak terlalu berminat untuk menanggapi omelan Wirya tersebut karena yang kemudian pria itu lakukan hanya duduk manis dengan tangan terlipat di dada dan pandangan fokus menatap jalan raya tanpa mau repot-repot membuka mulut.

Surya yang melihat pertengkaran kecil itu hanya bisa melihatnya dengan helaan nafas kecil. "Iya yan.. besok-besok jangan gitu lagi ya.. kasian sama yang lo marahin dan kasian juga image lo jadi jelek dimata orang lain.."

"Gue nggak peduli image gue jelek..". Balas Brian dingin tanpa mau repot-repot untuk menatap kearah sang leader.

Danang yang tadinya sedang duduk santai di kursinya menjadi ikutan kesal setelah mendengar jawaban ketus dari Brian. Pria itu lantas menoleh ke belakang dimana Brian, Surya dan Wirya duduk.

"Bang Brian, gue kasih tau ya.. kalo lo bersikap kayak tadi itu yang jelek bukan cuma image lo doang.. tapi semua anak enam hari juga kena. Gimana sih lo? Masa gitu doang nggak paham". Gerutu Danang.

"Tau tuh.. ". Ucap Jae yang mendadak bergabung dari kursi depan.

Lagi-lagi Brian hanya melirik ke arah Danang dan Jae dengan sengit. Pria itu tak suka dipojokan seperti ini apalagi untuk hal yang bukan mutlak 100% kesalahannya. Namun ia juga sadar jika ia tidak boleh terus berpegang pada egonya. Maka untuk menetralisir suasana yang mulai memanas sekaligus menjaga kestabilan band enam hari, Brian pun memutuskan untuk mengalah. Pria itu kemudian menghela nafas untuk meredakan ego dan amarahnya. Brian lantas melirik kearah anggotanya satu-persatu dengan tatapan menyesal.

"Yaudah gue minta maaf deh, tadi kelepasan..". Ucapnya tulus.

Surya mengapresiasi tindakan Brian tersebut dengan sebuah tepukan kecil di bahu sang bassist. "Jangan cuma minta maaf ke kita.. minta maaf juga ke Sasa. Kasian dia lo kata-kata in didepan orang-orang kantor kayak tadi.."

Brian diam sejenak. Pria itu mencerna kalimat terakhir Surya dengan sedikit terpaksa.

"Lah kan dia emang salah sur, nggak nyiapin studio buat kita latihan..". Elak Brian masih tak mau terlalu disalahkan.

"Iya.. tapi nggak harus lo kata-kata in di depan banyak orang juga kan. Lagian kalo belum di cariin studio buat latihan kan kita masih bisa latihan di basecamp dulu.."

"Tau tuh..". Timpal Jae.

Brian sontak melirik ke arah kursi depan tempat Jae duduk untuk menatap pria itu dengan tajam.

"Apaan sih lo Jae, kompor banget..". Omelnya sambil melemparkan sebiji kacang yang menjadi cemilan mereka ke arah sang gitaris.

"Udah..udah..". Sela Surya menengahi agar tidak terjadi pertengkaran lagi di antara enam hari. "Kalo ketemu Sasa jangan lupa minta maaf yan.. inget lo udah keterlaluan tadi..". Imbuh Surya mengingatkan.

"Iya..". Jawab Brian malas.

**

"BANGSAT TUH ORANG!". Pekik Sasa sambil memukul mejanya keras-keras untuk melampiaskan amarah. Wanita itu kini mengepalkan kedua tanganya menahan emosi setelah ia merasa dipermalukan oleh Brian ketika rapat besar.

Disamping nya sudah berdiri Bella dan Septian yang masing-masing tampak kebingungan untuk menenangkan emosi Sasa. Untung saja kantor sudah sepi karena selepas rapat besar sore tadi, seluruh anggota kantor diperbolehkan untuk pulang.

The ConcertWhere stories live. Discover now