1/1

78.2K 5.1K 893
                                    

Mark menarik tangan Senna kasar ke salah satu kelas yang kosong, karena saat itu sedang ada penerimaan siswa baru, jadi kelas dua dan tiga di liburkan hanya ada anggota OSIS yang datang untuk persiapan MOS.

" Bisa gak sih jangan bikin malu?"

" Bikin malu gimana?! Kamu di tempelin begitu sama Rara cuma diem aja! Bayangin perasaan aku gimana?! Aku pacar kamu Mark, bukan dosa yang harus kamu sembunyiin!"

" Sejak kapan lo jadi pacar gue? Jangan halu!"

" Lo lupa? Kita di jodohin. Begitu lulus, kita bakal tunangan terus nikah."

" Gue gak pernah bilang setuju."

" Tapi gue sama kedua orang tua kita setuju. Jadi gak ada alasan buat lo nolak."

" Gue akan perjuangin Rara. Dan elo bukan siapa-siapa gue."

" Lo akan menjauh dari Rara dalam waktu dekat."

" Lo ngancem gue?!"

" Kalau itu memang harus." Smirk Senna membuat Mark semakin emosi. Ia membenci Senna, karena gadis itu selalu mengadu yang tidak-tidak pada orang tua Mark.

" That's why i never like you. You're the girl that i hate the most!" Mark menunjuk wajah Senna.

" But You're the guy that i love the most."

Senna mengecup pipi Mark lalu keluar dari kelas sambil terkekeh.

***

" Quack!" Mark menoleh ke Jaemin yang menyuarakan suara bebek tepat di telinganya.

" Ngagetin lo!"

" Manyun mulu. Kenapa?"

" Si Senna."

" Bikin masalah lagi? Kali ini siapa yang di labrak? Rara?"

" Tau dari mana lo?"

" Udah rame kali Mark. Siapa sih yang berani deketin lo selama ada Senna."

" Gue pengen kabur dari rumah."

" Emang punya duit?"

Mark menatap Jaemin kesal, " Gue gak mau di jodohin sama setengah laki kaya Senna."

" Tapi dia punya pesonanya sendiri Mark. Dan seengganya lo gak perlu jagain dia, kan dia bisa jaga diri sendiri."

" Ke ruang OSIS, kita rapat. Udah jam 2 nih, keburu pak Siwon ngamuk. Mau sekolah ini di beli?"

" Dia kan udah kaya ngapain beli sekolah ini?"

" Kali aja mau buang receh."

Pria yang tingginya sama itu berjalan menuju ruang rapat OSIS. Di ruang OSIS sudah sebagian dari anggota OSIS berkumpul termasuk Mark dan Jaemin yang notabene adalah ketua dan wakil. Sejak tadi Rara terus melihat ke arah Mark, tapi Mark lebih memilih untuk melihat ke arah lain agar pandangan mereka tidak bertemu. Mark masih malu dengan apa yang Senna lakukan pada Rara.

Senna adalah anak dari sahabat orang tua Mark dan mereka pernah berjanji akan menjodohkan anak mereka jika lahir lawan jenis. Dan itu terjadi, lahirlah Mark dan Senna hanya beda sehari.

Kini mereka masih duduk di kelas 3 SMA, sejak kelas 1 mereka sudah di jodohkan, tapi Mark tidak pernah menyetujui dengan berbagai alasan. Senna itu kasar, ia tak segan main tangan pada siapapun yang berani mendekati Mark atau cari masalah dengan Mark.

***

Begitu rapat itu selesai, Rara berlari menghampiri Mark yang keluar terlebih dahulu dari yang lain.

" Mark tunggu. Sebentar aja, gue pengen ngomong."

Langkah Mark terhenti, ia menghela nafas berat sebelum berbalik menatap Rara yang berdiri di belakangnya.

" Soal Senna, biar gue yang urus. Lo ngomong deh berdua." Ucap Jaemin.

Mark mengangguk dan mengajak Rara berbicara di tempat lain.

Kini mereka berdua duduk di taman belakang sekolah. Mark bahkan meminjamkan almamater OSIS-nya untuk menutupi kepala Rara yang terkena biasan sinar matahari.

" Soal Senna, gue bener-bener minta maaf Ra." Ucap Mark menyesal.

" Kalau lo udah sayang sama Senna bilang yah, biar gue coba buat jauhin lo."

" Ra, lo sahabat terbaik gue. Mana bisa gue bikin lo menjauh dari gue."

" Tapi Senna cemburu sama gue."

" Bagi gue lo lebih penting dari apapun. Lo yang tau gue, lo yang selalu ada buat gue Ra."

" Biar gimana pun lo harus tetep nyoba sayang sama Senna. Karena suatu hari kalian bakal di persatuin. Percaya sama gue Mark, Senna itu aslinya baik."

" Baik? Lo buta? Yang ada dia bar-bar banget. Berapa kali lo hampir celaka karena dia? Udah berkali-kali Rara."

" Lo cuma belum mau ngenal Senna lebih deket."

" Gak ada untungnya."

" Keras kepala yah." Rara mengusap pucuk kepala Mark.

" Elo yang terlalu baik dan selalu positif mandang suatu hal, sifat lo yang begini bikin lo keliatan lemah Ra."

" Almamater lo belum di cuci ya?" Rara mengendus Almamater yang ada di kepalanya.

" Belum, kayanya udah sebulanan."

Rara memukul lengan Mark, " Jorok banget sih!"

" Belum sempet Ra."

" Bilang aja lo males! Mark jorok!"

" Biarin, kan cuma lo doang yang gue kasi nyentuh almamater berharga ini. Hahaha."




















Hmmm.... gimana aku menjelaskan ini? Tapi selamat membaca 🤣

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Where stories live. Discover now