1/4

23.4K 3.6K 330
                                    

" Senna."

" Gue mau pulang."

" Lo gila?! Mau di skors lagi? Masa cuma gara-gara Mark lo begini?" Jeno menahan tas ransel milik Senna.

" Senna, kita udah kelas tiga. Apa yang Jeno bilang bener." Yeji ikut menghadang Senna.

" Yeji lo minggir atau gue—"

" Lo mau dorong gue? Mau mukul gue? Apapun Senna terserah! Tapi gue mau kita lulus sama-sama!"

Senna mengalah ia kembali duduk di bangkunya. Membuat Yeji dan Jeno menarik nafas lega.

" Mark itu penting bagi gue."

" Tapi bagi Mark, Rara yang penting Senn." Sahut Yeji.

" Kita gak usah bahas Mark. Sekarang belajar yang bener, kalau lo mau nikah cepet sama Mark, lulus dulu kali Senn. Kasian Mark punya istri bego." Oceh Jeno.

***

Jam istirahat Senna mencari Mark di kantin. Ia sudah ke kelas Mark sebelumnya tapi Mark tak ada dan teman-temannya bilang Mark sedang di kantin bersama Rara.

Senna duduk di antara Mark dan Rara.

" Lo ngapain sih nyelit disini?!"

" Eh gak boleh galak sama calon istri."

" Mark, gue ke perpus dulu." Ijin Rara.

" Hush sono!" Usir Senna.

Mark menahan tangan Rara, " Bukan lo yang seharusnya pergi, tapi Senna."

" Kenapa gue harus pergi? Yah yang merasa jadi orang ketiga lah yang pergi."

" Gue juga udah beres makan, kita pergi aja."

" Engga! Mark lo tetep disni."

" Apa hak lo ngatur-ngatur gue?" Tanya Mark sengit.

" Hak gue buat ngatur lo besar, dia cuma pacar tapi gue ini calon lo! Ya jelas gue menang telak!"

" Wiiihhh ada drama baru nih, tayang sejak kapan?" Ledek Evelyn yang masuk ke kantin, kali ini ia membawa lebih banyak orang, total 6 orang.

Evelyn menghampiri Senna yang masih duduk di kursi.

" Ini yang katanya ngerebut Mark dari lo? Biasa aja." Evelyn melirik tajam ke arah Rara.

" Gak ada yang siapa ngerebut siapa disini." Mark menarik Rara ke belakangnya.

Senna terkekeh, ia bangun dari kursinya dan berdiri sejajar dengan Evelyn.

" Bawa banyakan lagi, teri-teri kaya gini gue tiup juga kebawa angin." Ucap Senna remeh.

" Songong juga ni bocah."

" Kita satu angkatan gak usah panggil gue bocah nyet." Balas Senna.

Mark membawa Rara pergi menjauh. Ia bahkan tak menoleh ke belakang saat pertengkaran itu di mulai.

6 orang itu menyerang Senna sekaligus, tapi bukan Senna namanya yang akan diam saja jika mengetahui dirinya di serang. Walau beberapa kali terkena pukulan seorang Senna tak akan pernah mundur.

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Where stories live. Discover now