1/13

20.7K 3.3K 506
                                    

Sudah lebih dari tiga puluh menit Kenzy belum juga menjemput Senna. Gadis itu masih berdiri di depan sekolah dengan terus mencoba menghubungi Kenzy.

" Please, nih kunyuk satu kemana sih?! Mana gue udah telat latihan." Gerutu Senna.

Decakan kesal beberapa kali keluar dari bibir mungil Senna.

Mobil Mark tiba-tiba menepi di depan Senna, begitu kaca mobil di turunkan, Senna kini dengan leluasa biasa melihat bagimana tampannya seorang Mark menggunakan kaca mata hitam dengan seragam sekolah masih melekat di tubuhnya.

" Masuk." Titah Mark.

" Gue nunggu bang Kenzy."

" Perlu gue ngomong sampai dua kali?"

Senna tersenyum lalu masuk ke dalam mobil Mark. Dengan wajah cerah Senna memasang seatbelt duduk di sebelah Mark.

" Ke tempat latihan."

" Hm." Meskipun singkat, setidaknya Mark memberi jawaban. Sudah cukup membuat Senna senyum-senyum sendiri.

" Rara mana?"

" Di jemput kakaknya. Bang Kenzy tadi chat gue, dia ada urusan mendadak."

" Sorry ya gue jadi ngerepotin."

" Lo emang ngerepotin." Ketus Mark.

Senna memutar bola matanya malas. Mark yang dingin sudah kembali.

" Oh ya, tadi malem lo belum sempet kan nyicip masakan gue. Nanti sampai rumah gue masakin."

" Gak usah. Nanti gue makan di rumah pacar. Di undang sama nyokapnya Rara."

Hati Senna serasa di beset-beset, tapi kudu tetap bersikap biasa. Jangan sampai kalah. Ia tau Mark masih berusaha membuatnya muak.

" Salam yah sama mamahnya Rara. Bilang dari tunangan Mark gitu."

" Tunangan? Sejak kapan kita tunangan? Dan jangan pernah berharap hubungan kita berhasil Senna."

" Gue akan tetep berusaha bikin lo suka sama gue."

" Ya silahka di lanjutkan. Semangat yah nambah lukanya." Decih Mark.

" Yang namanya proses itu gak selalu mudah."

Begitu sampai di tempat latihan, Senna turun dari mobil Mark dan segera berlari masuk ruang latihan. Ia sudah terlambat.

" Maaf Bang, gue telat."

" Tumben telat latihan Sen?"

" Tadi kejebak macet."

" Yaudah ganti baju dulu sono." Titah Bang Romi, pelatih Senna selama kurang lebih sudah 3 tahun belakangan.

Usai berganti pakaian Senna bersiap untuk latihan. Ia menggunakan perlengkapan latihan sebelum turun ke arena.

" Oh ya Sen. Hari ini ada anak baru yang bakal gabung. Dia di persiapin buat masuk timnas perwakilan dari sekolahnya."

" Iya bang." Jawab Senna yang masih sibuk memasang sarung tinju.

" Kenalin ini Dino Praja Handika."

Dino tersenyum miring saat pandangannya dan Senna bertemu.

" Hai Sen. Kita ketemu lagi." Sapa Dino.

" Kalian udah saling kenal?" Tanya Bang Romi.

" Udah bang, Senna temen sekolah adek gue."

" Bagus kalau gitu. Sen lo latihan sama dia yah. Gue keluar sebentar."

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Where stories live. Discover now