1/40

22.2K 3.2K 484
                                    

" Gue gak mau!" Jawab Senna tegas.

" Yakin?" Goda Mark lagi.

" Yakin!" Jawab Senna tanpa ragu.

" Berarti entar malem gue harus nahan lapar lagi." Mark memasang tampang memelas dengan mencebikkan bibir bawah dan memegang perutnya.

Senna hanya berdecak kesal, ia tak tega jika sudah melihat Mark memelas seperti ini.

" Di kulkas ada bahan makanan gak? Lo laper kan?" Ucap Senna bersaha mengalihkan pembicaraan.

" Coba lo liat sendiri."

Senna berjalan ke arah dapur untuk memeriksa kulkas di rumah itu. Sepertinya Ibu Mark baru saja belanja, kulkas itu penuh tak hanya berisi bahan makanan tapi sampai cemilan, ice cream dan minuman dingin pun ada.

" Gue masakin ayam mau gak?"

" Boleh."

Senna terkejut mendapati Mark menempelkan dagunya pada bahu Senna.

" Jangan ngagetin bisa gak sih?!"

" Lo kalem dikit bisa gak sih?"

" Engga, gue bukan Rara."

" Iya beda jauh sama Rara."

Senna menatap Mark tajam, " Lo telfon aja Rara, suruh masakin, terus minta dia nginep disini!"

" Cemburu nih?"

" Hahahaha, cemburu anda bilang? Memangnya saya yang menyedihkan ini punya hak?"

Senna mengambil ayam di kulkas lalu menutup pintu kulkas kencang.

" Awas kulkas gue rusak."

" Nanti gue gantiin yang baru!"

" Lo gak akan sanggup."

" Emang berapa sih harga kulkas gini doang?!"

" Bayarnya pake buku nikah."

" Sono ajakin Si Rara yang lembut kaya cendol kesayangan lo itu!"

" Padahal gue maunya bersanding sama lo, tapi lo malah nyuruh gue pergi ke Rara."

" Gak lucu Mark!"

Mark tak kuasa menahan tawanya, sekarang ia memiliki hobi baru yaitu membuat Senna kesal. Senna melanjutkan acara masak memasak daging ayam yang akan ia olah sementara Mark menunggu di ruang tengah sambil bermain ponsel.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama di dapur masakan Senna pun jadi, Mark yang mengetahui hal itu sigap duduk di kursi meja makan.

" Laper banget?" Tanya Senna sambil terkekeh melihat tingkah Mark.

" Gue kangen aja masakan lo."

Satu alis Senna terangkat, " Emang lo pernah makan masakan gue?"

" Pernah kayanya."

" Kok kayanya?"

" Bawel, piring siniin!"

Senna duduk di depan Mark dan menyodorkan piring yang sudah ia isi dengan nasi sebelumnya.

" Kenapa duduk disitu?"

" Ya masa gue duduk di luar Mark? Kan meja makannya di sini."

" Duduk di sebelah gue."

" Biar apa?"

" Banyak tanya."

Senna pindah duduk ke sebelah Mark dari pada kecerewetan Mark menambah level lebih baik ia menurut.

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Where stories live. Discover now