1/37

22.9K 3.1K 414
                                    

" Lo gak turun?" Tanya Mark yang masih mendapati Senna di sebelahnya.

Senna ragu, ia tak tega melihat Mark yang masih memegang perutnya. Gadis itu menghela nafas dalam, " Mau masuk dulu gak?"

" Gak usah."

" Gue tunggu di dalem." Senna keluar dari mobil Mark.

Senna masuk terlebih dahulu, ia menyiapkan segelas air hangat untuk Mark. Pemuda yang sudah selesai memarkir mobilnya menyusul masuk ke rumah Senna dan mendapati gadis itu sudah duduk di ruang tengah.

" Duduk." Ucap Senna.

Mark duduk di sebelah Senna dan dengan senang hati menerima segelas air dari Senna.

" Lo telat makan?" Tanya Senna.

" Engga."

" Istiharahat dulu."

Mark menahan tangan Senna saat gadis itu bersiap bangkit dari tempat duduknya.

" Temenin gue."

Senna kembali duduk di sebelah Mark, tanpa meminta persetujuan Senna, Mark merebahkan tubuhnya di sofa dan menjadikan paha Senna sebagai bantal.

" Sebentar aja Sen."

" Kali ini gue gak akan marah."

" Lo kasian sama gue?" Tanya Mark sembari terkekeh pelan.

" Iya gue kasian. Harusnya yang disini itu Rara bukan gue."

" Lo belum jawab pertanyaan gue di mobil tadi."

" Soal?"

" Biarin gue tetep deketin lo."

" Dengan status pacar orang?"

" Gue akan cerita semuanya, setelah itu lo boleh mutusin harus bersikap seperti apa ke gue."

Senna hanya mengangguk.

" Kakak Rara kerja di luar kota, ibu Rara sakit-sakitan dan cuma Rara yang ngurus beliau sendirian."

Mark meraih tangan Senna dan menggenggamnya tepat di depan dadanya.

" Gue yang salah Sen, gue membiasakan Rara bergantung sama gue. Karena gue ngerasa Rara butuh seseorang yang ngedukung dia dan mungkin Rara bisa menghilangkan keraguan gue tentang perasaan gue sendiri."

" Terus?"

" Kakak dan Ibu Rara minta gue untuk jaga Rara, awalnya gue gak keberatan karena bagi gue dengan gue pacaran sama Rara keraguan gue ke elo akan menghilang."

" Jangan di lanjutin lagi, gue ngerti Mark."

" Percaya sama gue gak akan gampang Sen, dan gue tau itu. Lo harus ngerasain gimana sakitnya gue perlakuin kaya gitu, ketus, dingin, kadang gue tanpa sadar kasar sama lo."

" Mark, gue gak mau menggurui lo. Tapi jangan memulai suatu hubungan atas dasar kasihan. Sama aja lo bohongin orang itu secara gak sadar."

" Sebenernya selama ini gue menghindar karena gue masih kesel sama diri gue sendiri."'

" Kesel soal?"

" Ya dari awal gue selalu nolak lo bukan karena gue gak suka, tapi gue belum bisa lupain kejadian yang dulu. Andai gue dateng lebih cepet sebelum Ghafa, mungkin jarak di antara kita gak akan tercipta."

" Emang urusannya sama Ghafa apa? Gue bingung sumpah Mark."

" Lo tau kenapa kita bisa satu sekolah padahal gue bisa masuk sekolah yang lebih baik dari sekolah kita?"

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora