1/14

20.7K 3.3K 1.1K
                                    

Senna berlari dari tempat latihan menuju parkiran. Kali ini Kenzy tidak terlambat menjemput gadis yang sudah lelah seharian mendapat kejutan dari drama kehidupan.

" Mau makan dulu gak?" Kenzy menyodorkan helm fullface hitam milik Senna yang langsung di terima oleh yang punya.

" Gue pengen yang manis bang."

" Lagi bete lo?"

" Baaang." Rengek Senna agar Kenzy tak menanyainya banyak hal dan langsung naik ke motornya.

" Senna! Sampai ketemu besok!" Dino melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah Senna.

Jelas jiwa kepo Kenzy bereaksi, " Temen lo Sen?"

" Bukan, buru jalan!"

Kenzy menyalakan mesin motor milik Senna lalu tanpa ragu melajukan motor tersebut. Senna sudah berpegangan erat pada pinggang Kenzy, karena Kenzy dan Senna itu sebelas dua belas kalau bawa motor. Ngebut.

" Bang, ke Cafe biasa yah."

" Iya neng." Jawab Kenzy di iringi kekehan yang masih bisa di dengar Senna.

" Bang Kenzy! Gue lagi males becanda yah."

Kenzy dan Senna mampir ke Cafe biasa dimana mereka berdua sering menghabiskan waktu. Bagi Senna, Kenzy sudah seperti saudaranya sendiri. Kenzy yang selalu ada untuk Senna kapanpun gadis itu merasa kesal, sedih atau perasaannya sedang tak karuan. Padahal Kenzy itu sepupu Mark tapi justru lebih dekat dengan Senna dari pada Mark. Mungkin karena Senna itu perempuan, meskipun luarnya sangar yah tetap saja yang namanya perempuan butuh perhatian lebih.

Kenzy dengan nampan berisi 2 cup ice cream dan 1 cheesecake lemon duduk berhadapan dengan Senna yang masih memasang tapang cemberut.

" Mulut lo kisut mulu kaya pantat ayam. Kenapa?"

" Jangan banyak tanya!"

" By the way. Cowok tadi siapa?"

" Orang gila."

" Got it! Dia pasti yang bikin lo kesel kan?"

" Udah cukup gue di bikin kesel sama Rara dan Mark di sekolah. Di tempat latihan malah ketemu cowok gila. Hari ini bener-bener menyebalkan buat gue."

" Main game mau gak?"

" Gue terlalu capek buat ngeluarin tenaga lagi bang."

" Nonton horor?"

" Bang Kenzy emang bener abang gue." Senna mengacungkan jempolnya.

" Beli cemilan dulu tapi."

" Bang lo masuk ke kartu keluarga gue aja."

" Ogah gue punya adek bar-bar kaya lo."

***

Rara dan Mark duduk di ayunan yang ada di taman area perumahan Rara.

" Mark."

" Kenapa Ra?"

" Sampai kapan Senna tinggal di rumah kamu?"

Pertanyaan Rara sukses mengembangkan senyum Mark, " Tumben nanya kaya gitu?"

" Padahal baru kemarin aku bilang untuk kamu berusaha suka sama Senna. Tapi ternyata sakit banget bayangin kamu harus satu rumah sama dia. Aku tahu Mark aku se-gak tahu malu itu untuk bicarain hal kaya gini."

Mark bangkit dari ayunan dimana dia duduk lalu berjongkok di depan Rara sembari menggenggam tangan gadis yang belum ada sebulan menjadi kekasihnya.

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang