1/19

20.9K 3.5K 476
                                    

"Pada akhirnya sama saja, aku tetap di tempat yang sama, dan kamu menjauh tanpa sempat menatap walau hanya sebentar."

Senna yang sudah merasa baikan keluar dari UKS dan memutuskan untuk ke kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Senna yang sudah merasa baikan keluar dari UKS dan memutuskan untuk ke kelas. Ia berpapasan dengan Mark yang membawa tumpukan buku dari ruang guru.

" Gue akan bales apa yang udah lo perbuat sama Rara."

Awalnya Senna tak ingin memepeedulikan Mark, tapi kini langkahnya terhenti karena ucapan Mark.

" Lakuin sesuka hati lo Mark. Sampein sama Rara terima kasih udah ngancurin impian gue, kepercayaan orang tua gue, dan kebaikan lo ke gue."

" Lo masih bisa nyalahin Rara? Apa yang lo tanam itu yang lo tuai Senna. Kalau kesialan itu terjadi udah jelas karena diri lo sendiri. Stop nyalahin orang lain atas hal buruk yang menimpa lo."

Mark melewati Senna begitu saja, Senna masih terpaku di tempatnya, tangan gadis itu mengepal kuat, " Selamat tinggal cinta pertama gue. Mark." Senna sudah kehilangan semangatnya untuk mengejar Mark, pria yang ia anggap penting dalam hidupnya, jika bukan karena Mark, Senna tidak akan menjadi Senna yang kuat seperti sekarang. Tapi kini ia kehilangan pijarnya, kehilangan orang yang menjadi tujuannya.

Jeno segera menghampiri Senna yang baru saja masuk ke dalam kelas, " Kok udah bangun sih Sen?"

" Gue pulang aja Jen. Boleh pinjem hape lo gak?"

" Mau gue anter aja?" Jeno mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

" Engga usah, lo sama Yeji jangan sampai kaya gue Jen ini masih jam pelajaran. Gue biar di jemput bang Kenzy aja."

Yeji membawakan tas Senna, " Mau kita anter ke depan? Tadi gue udah salinin lo catetan. Udah gue masukin tas juga."

" Baik banget sih Yeji." Senna menarik gemas pipi Yeji. " Gue ke depan sendiri aja."

" Sen, inget lo punya gue sama Yeji." Jeno menepuk bahu Senna.

" Iya gue inget kok. Gue balik dulu." Senna mengembalikan ponsel Jeno lalu keluar dari kelas.

" Selama Senna sama Kenzy, dia pasti akan baik-baik aja." Jeno merangkul bahu Yeji yang wajahnya tampak lesu melihat keadaan Senna.

" Jen, apa gue ngomong aja sama Pak Reinaldi dan jelasin semuanya menurut versi gue?"

" Mana ada orang yang percaya sama orang kaya kita Yeji, apalagi kita ini temennya Senna. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti bakal mati juga. Lo percaya sama gue.

" Pribahasa lo salah!"

" Ya ujungnya semua yang hidup pasti mati sama halnya yang berbohong pasti akan ketahuan. Tinggal lingkerin aja tanggal mainnya."

" Gue kawatir sama keadaan Senna."

" Senna itu anak yang kuat. Setelah apa yang Senna lalui masa lo masih ragu sama dia?"

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Where stories live. Discover now