#24

59 12 6
                                    

Perpustakaan adalah salah satu tempat terbaik untuk seorang Yoon Areum. Dia sering menghabiskan waktunya di sana ketika bosan. Dia bisa menghabiskan waktunya selama berjam-jam untuk membaca atau mengerjakan tugas. Beruntung sekolahnya memiliki perpustakaan yang luas dan bukunya lumayan lengkap.

Areum menarik salah satu buku dari rak dan berjalan kembali ke mejanya. Dia mengulang materi yang tadi disampaikan oleh gurunya dan mencari beberapa contoh soal.

"Kudengar Yoon Areum dan Han Jisung sudah putus."

"Benarkah?"

"Hm. Tapi kau jangan memberitahukan ini pada orang lain. Yang kudengar, Han Jisung sudah memacari gadis lain saat masih berpacaran dengan Yoon Areum."

"Ah, mengerikan. Bahkan murid sepintar Yoon Areum masih bisa diselingkuhi."

Konsentrasi Areum seketika terbagi. Dia mendengarkan dengan baik percakapan beberapa murid perempuan di meja yang berada tidak jauh di belakangnya. Sepertinya mereka tidak tahu kalau orang yang tengah mereka bicarakan itu ada di sana.

"Aku melihatnya berangkat dengan gadis lain tadi pagi. Ah, tidak. Mereka memang sering bersama."

"Jadi gadis itu juga bersekolah di sini?"

"Hm. Mereka bahkan sering makan bersama di kantin."

Murid-murid itu seketika berteriak pelan.

"Astaga. Aku tidak menyangka. Kupikir Han Jisung benar-benar menyukai Areum."

"Dia memang menyukainya. Tapi ayolah, bukankah seorang Yoon Areum terlalu sibuk mengejar prestasi? Mereka jarang pergi bersama."

"Kasihan sekali Yoon Areum."

Sudah cukup. Areum membereskan semua peralatan menulisnya dan berdiri. Murid-murid tadi tampak terkejut saat tahu kalau Areum tepat berada beberapa meter dari meja mereka, apalagi kini Areum menatap mereka selama beberapa saat tanpa ekspresi sama sekali. Dia itu lalu pergi dari sana.

Gadis-gadis tadi seketika menyikut satu sama lain saling menyalahkan.

***

Ayunan yang biasanya diduduki Areum terlihat kosong. Lapangan mini tempat Changbin menghabiskan waktu juga terlihat kosong. Hanya ada sebuah bola di sana.

Ke mana mereka?

Nyonya Seo keluar dengan tangan membawa semangkuk potongan buah dan dua garpu. Dia meletakkannya di sebuah meja yang ada di depan rumah. Kedua remaja yang ada di sana mendongak secara bersamaan.

"Makanlah. Kalian akan merasa lebih baik," ucap wanita itu.

"Ah, terima kasih, Nyonya Seo." Areum membungkukkan badannya. Nyonya Seo tersenyum dan kembali ke dalam rumah.

"Kurasa ini terlalu banyak untuk porsi dua orang." Areum tertawa pelan. Dia mengambil salah satu garpu dan mengambil sepotong pir. "Wah, manis sekali. Kau harus mencobanya."

"Berikan aku satu." Changbin membuka mulut tanpa menghentikan aktivitas menulisnya.

"Kau mau yang mana?"

"Terserah." Kedua mata Changbin masih terfokus pada buku. Dia kembali membuka mulut saat Areum menyodorkan sepotong apel ke mulutnya.

"Hei, kau harus mencari dulu jawaban poin A." Areum menunjuk ke halaman buku paket milik Changbin.

"Ah, benarkah? Bagian A rasanya sulit. Jadi kupikir aku bisa mengerjakan bagian B dulu."

Areum menggelengkan kepala. Dia kembali memasukkan potongan buah ke dalam mulutnya dan mengambil alih pulpen Changbin.

"Kau harus menggunakan rumus yang tadi." Areum mulai menjelaskan dan Changbin menyimak dengan baik, sesekali dia bertanya saat ada yang tidak dia pahami.

Diam-diam Nyonya Seo menyimak mereka lewat jendela. Wanita itu tersenyum. Dia senang melihat mereka berdua akrab.

Streetlight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang