-09-

5K 541 15
                                    

Rou hanya bisa pasrah sepasra-pasrahnya didandani oleh ibunya, ia masih belum bisa menerima kalau pria itu mengusulkan menikah sekarang, apa sebenarnya yang dokter itu inginkan? Rou mengira jika mereka akan menunggumu lebih lama setidaknya ia berusaha untuk menemukan jalan keluar yang lain.

Tapi nasi sudah menjadi bubur.

Pria itu sudah mengikrarkan janji sucinya pada ayahnya untuk menjadikan dirinya pendamping hidup.

"You have to ready untuk membangun rumah tangga darling." Ibunya menasehati sambil mengoleskan lipstik merah dibibirnya.

"Yes mom." Ia menjawab singkat.

"Aku tidak menyangka jika kau akan menikah secepat ini." Wanita itu kembali mengeluarkan air matanya

Rou sebenarnya ingin menangis juga tapi ia tidak mau merusak karya ibunya yang susah payah menghiasnya.

"I love you mom." Mengucapkan itu dengan perasaan ngilu diujung dadanya mengingat betapa ia sanggup membohongi kedua orang tuanya.

Ia telah menjadi anak yang buruk.

Dan itu tidak akan pernah berubah.

**

Carter berbaring lelah menutup matanya dengan lengan, ia benar-benar kelelahan berpura-pura bahagia dihari pernikahannya, ia sudah biasa memasang wajah palsu dan seharusnya itu membantu tapi disini terasa lebih berat itu mungkin karena mereka semua begitu baik.

Ia juga sering memergoki Rou sepanjang acara meneteskan air matanya, bahkan ketika ia menyematkan cincin pada Wanita itu Rou terlihat gemetar.

Dan ia sedikit merasa tertekan.

"Selesai." Suara wanita itu membuat dirinya harus bangun dari tempat duduknya.

Mereka mandi bergantian.

Ia melihat wanita itu mengenakan pakaian ang cukup terbuka mengingat betapa tertutupnya ia.

"Kau tidak malu lagi bersamaku." Ia penasaran.

Rou yang sibuk mengerikan rambutnya menoleh acuh tidak menjawab.

"Jadi kalau aku meminta tidur denganmu, kamu tidak akan keberatan bukan?" Ia hanya menggoda.

"Terserah." Wanita itu menjawab ambigu.

Ia mendengus, kenapa rasanya wanita itu sudah tidak merasa terbebani lagi sedangkan ia sudah mumet.

"Besok kita pulang saja."

Barulah wanita itu berbalik dengan wajah terkejut.

"Acara makannya?" Ia bertanya lagi.

Carter menikmati kegusaran wanita itu.

"Aku tidak mau lebih lama disini."

Ia berharap jika wanita itu kehilangan kesabarannya dan melontarkan kalimat pedasnya tapi wanita itu hanya menunduk lesu.

"Baiklah jika kamu memutuskan begitu."

Carter hanya menganga melihat sikap penurut wanita itu tiba-tiba, apa menjadikan dirinya seorang suami bisa mengubah wanita itu

Ia mendengus lagi.

"Kita akan pergi habis makan." Ia menambahkan lagi sebelum beranjak mengambil handuknya. Ia melihat jelas dipantulan kaca wajah wania itu berbinar seketika.

Sebelum ia benar-benar memasuki kamar mandi ia menemukan album foto yang terbuka diatas meja rias, ia mendekati nya.

"Ini siapa?" Tanyanya penasaran karena semua photo itu hanya menunjukkan satu orang.

Baby With Problem [END]Where stories live. Discover now