-18-

4.8K 562 15
                                    

Ini sama sekali tidak pernah muncul di rencana Carter, tidak pernah.

Ia sudah berusaha sebaik mungkin memperbaiki situasinya saat ini dengan cara menemukan istri tapi ia tidak serius. Ia bahkan sudah memiliki jangka waktu khusus untuk menceraikan wanita itu nanti.

Jadi kenapa ini bisa terjadi?

Carter melempar map itu kasar ke lantai, matanya memerah menahan emosi nya yang tidak stabil. Inilah alasan kenapa ia tidak mau marah jantungnya terasa terbakar bahkan rasanya ingin meledak.

Ia meremas surai hitamnya dengan kesal, sudah susah payah ia memaksakan dirinya untuk tidur dengan Rou agar wanita itu bertahan disisinya seperti wanita-wanita nya dulu. Ia juga sangat hati-hati dengan perlindungannya mencegah agar Rou tidak sampai hamil

Sixteen weeks.

Ia dokter dan tidak menyadarinya.

Jangan salahkan Carter karena wanita itu tergolong plus size jadi ia tidak begitu mahir melihatnya secara kasat mata karena hanya Rou satu-satunya wanita sebesar itu dalam hidupnya.

Rasanya ia masih memikirkan tahap bagaimana cara merebut Derrek karena pernikahan pria itu ditunda lagi karena Jolie sang artis memiliki schedule yang melarangnya untuk  menikah dulu.

Dalam setahun.

Ia berharap dalam setahun ia bisa bersama pria itu meski ia tidak benar-benar menyimpan rasa lagi pada  Derrek tapi rasanya berat melepaskannya begitu saja mengingat Derrek adalah satu-satunya pria yang mengerti baik Carter.

Ia mengacaukan segalanya.

Rou mengacaukan segalanya.

Rencananya hancur.

Ia begitu kecewa pada dirinya membiarkan wanita itu membawa anaknya tanpa persetujuannya, Ia tidak pernah membayangkan akan membangun keluarganya sendiri.

Telponnya sudah  berbunyi berulang kali dan ia memilih mengabaikannya Karena syok berat.

"Hallo." Jawabnya kemudian setelah merasa bisa mengontrol nafasnya yang sempat memburu menahan emosinya.

"Ok, aku akan ke sana." Ucapnya cepat menyadari jika ia harus mengadakan pemeriksaan pada pasien yang ia tangani pada operasi terakhirnya.

****

Rou menatap menu makan malamnya tidak selera. Satu pisang beserta sekotak ukuran kecil susu kalsium menu dietnya yang sudah ia lakoni hampir dua bulan tapi ia tidak berhasil juga.

"Tatapanmu membuat mereka takut." Ujar Gio yang sudah kembali dari kantin.

Rou memang tidak pernah makan di kantin lagi semenjak ia menjadi berita panas berhasil mengambil predikat istri Dokter Scott.

Di tambah lagi banyak rumor yang kurang enak beredar di rumah sakit itu yang membuatnya enggan sering berlalu lalang disana meski hanya untuk sekedar mendengar sekilas.

"Aku tidak selera." Ia berkata jujur.

Gio merasa kasihan. "Sampai kapan kamu menyiksa tubuhmu?" Mereka betul-betul paham dengan porsi Rou itu dan itu tidak memenuhi kebutuhan gizi wanita itu dalam sehari.

"Aku juga tidak tahu, mengingat beratku sama sekali tidak berkurang."  Ujar Rou lesu.

Gio menepuk punggung wanita itu.

"Diet itu berbeda antara satu dengan yang lainnya kau tahu dengan baik bukan, mungkin kamu tidak cocok disini coba kamu ikut Gym." Gio menawarkan.

Rou tidak punya waktu, mengingat ia harus mengurus keluarga Kennedy.

Baby With Problem [END]Where stories live. Discover now