-27-

4.8K 549 5
                                    

"Apakah itu benar Bu?"

Carter yang masih mengenakan pakaian olahraganya mendekat dengan menekuk alisnya. Rou takut jika Carter akan membenci ibunya mengatakan hal itu dan ia tidak mau.

"Carter-"

"Diam dulu Rou, biar ibu yang bicara?" Carter kemudian memasang wajah tenang berusaha tidak mengintimidasi Rou dan ibunya.

"Ibu tidak bisa mengatakan hal lain karena hanya itu yang aku dapatkan informasi nya dari George pemilik lahan sebelumnya." Ibu Rou terlihat sungkan.

Carter mengangguk paham, ia merogoh ponselnya dari saku.

"Apa yang kau lakukan?" Rou bertanya gusar.

"Menanyakan pada mom." Katanya jelas.

Rou menahan tangan pria itu, ia sedikit menunduk, hatinya tidak siap menerimanya kabar apapun saat ini, ia ingin mendinginkan kepalanya.

"Rou-" Carter memperingati.

"Tunggu, tunggu sebentar lagi."

***

Sosok ibunya kini sudah menghilang diantara kerumunan orang yang ikut andil memenuhi bandara itu, tangannya kini hanya melambai pada ruang hampa menutupi jika hatinya masih gelisah karena hal tadi pagi.

"Ayo kita pulang." Saran Carter tapi Rou masih diam. Pria itu menarik nafas lelah kemudian menggapai tangan Rou dan menyeretnya agar mengikuti kemana ia pergi.

Rou tidak berontak seperti boneka yang menurut kemana saja tuannya membawa. Carter juga paham kondisi wanita itu, ia bahkan sempat kehilangan konsentrasi saat bekerja seharian tadi karena masalah ini. Ia menahan diri karena permintaan Rou tapi tetap saja ia sangat ingin menanyakan maksud ibunya itu.

"Kita kemana?" Akhirnya Rou membuka suara ketik mobil yang mereka naiki sudah berbelok ke arah jalan yang bukan menuju rumah mereka.

"Ke rumah dad." Carter menjawab singkat tanpa menoleh.

Rou terdiam.

"Aku tidak berani bertanya." Aku nya kemudian menunduk mengusap perutnya yang mulai terasa sedikit gerakan halus.

"Biar aku saja." Carter tidak mau menambah beban pikiran wanita itu.

"Aku takut." Bisiknya semakin lemah.

"Semua akan baik-baik saja." Carter benar-benar berusaha agar Rou tidak semakin memusingkan masalah ini meskipun cukup berat.

"Bagaimana jika mom mengakuinya dan menolak untuk membantu orang tuaku." Tapi Rou sepertinya terus berpikiran buruk.

"Rou." Ia mencoba mengingatkan.

"No Carter, kamu tidak mengerti bagaimana penuhnya isi kepalaku saat ini." Ia mengeluh.

Pria itu memilih membungkam mulutnya, membiarkan Rou kemudian menyampaikan apa saja yang ada di kepalanya.

"Bagaimana jika perkataan Dixie benar-benar terjadi? Bagaimana kalau aku dipenjara dan dipisahkan dari mereka?" Rou mulai terisak, masa bodoh dengan image kerasnya.

Carter menghentikan mobilnya melepas seat belt dan langsung menarik Rou ke pelukannya.

"Semua akan baik-baik saja, aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi." Bisiknya lembut.

"Aku takut." Lirih Rou lagi.

Carter menepuk punggung wanita itu perlahan mencoba menyalurkan rasa aman yang ia berikan, matanya menatap kosong pada arah pohon dipinggiran kota itu, ia juga terpukul mendengar pengakuan ibu Rou.

Baby With Problem [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang