-26-

4.8K 556 15
                                    

Hari ini adalah hari dimana mertuanya -Elizabeth akan berkunjung ,Rou melupakan itu karena terlalu bahagia bersama ibunya yang memang memutuskan menginap, ia menyadari kedatangan wanita itu ketika keluar dari kamar ibunya yang sedang beristirahat.

Carter sudah disana menyeduh segelas teh dan ia langsung bergerak menyiapkan sepiring cupcake yang semalam ia buat.

"Tidak perlu membuatkannya." Wanita itu mengambil alih pekerjaan Rou kemudian menyuruhnya agar dia duduk saja.

Tidak bisa protes Rou hanya mengikuti perintah mertuanya, wanita itu duduk kembali dengan teh nya dan juga cupcake yang ia buat.

"Aku dengar dari dad kalau mom membeli sebuah lahan peternakan di Colorado." Carter menyeruput kopinya membuka topik mereka.

Rou kaget. " Benarkah?"

Elizabeth sepertinya tidak suka mereka membahas percakapan itu, karena ia langsung menghilangkan wajah ramahnya.

"Bukan masalah penting." Ia ingin percakapan mengenai lahan itu berakhir.

"Aku bertanya karena orang tua Rou juga membuka lahan disana." Carter memberitahu.

"Benarkah?" Elizabeth memasang wajah terkejut.

Tapi sepertinya ada yang salah, seingat Rou wanita itu sudah mengetahui perihal pekerjaan ayahnya mengingat wanita itu dulu pernah membahasnya ketika melabarak Rou di rumahnya yang dulu.

Rou memilih diam saja mungkin mertuanya mencoba untuk melupakan hal itu dan Rou akan memakluminya.

"Jadi jika mom ingin bekerja sama sebaiknya dengan mereka saja." Carter beranjak mengambil cube sugar untuk kopi pahitnya.

Elizabeth tidak memberikan jawaban ia hanya diam memandangi kopinya seolah menyembunyikan sesuatu.

"Bagaimana pekerjaan di rumah sakit?" Cetus mertuanya lagi.

"Baik-baik saja mom, kolega yang lain sangat pengertian dan berusaha memberikan porsi pekerjaan yang cukup." Ia tidak mau membuat mereka khawatir.

Elizabeth mengangguk. "Baguslah, kamu harus menjaga kesehatan mereka." Ucapnya ambigu.

"Kenapa tidak cuti saja Rou?" Kali ini Carter bertanya karena mereka memang tidak pernah membicarakan perihal itu dengan serius.

Rou menarik nafas panjang. " Aku akan cuti ketika sudah bulannya." Aku nya.

Carter tidak bertanya lagi. Pria itu memperhatikan wajah Rou yang terlihat lelah karena seharian di rumah sakit, matanya tertuju pada ujung bibir Rou yang tertinggal bekas krim cake. Otomatis tangannya bergerak membersihkan bibir wanita itu dengan ibu jarinya.

Rou terlihat biasa saja, karena memang Carter memiliki kebiasaan suka membersihkan sesuatu yang kotor dan menyusun tempat yang berantakan.

Mereka melewatkan ekspresi Elizabeth yang begitu intens pada kelakukan mereka dan terlihat tidak senang.

"Ada krim." Jelas Carter pada Rou yang tidak Bertanya.

Elizabeth mendorong kursinya mundur berdiri dengan tiba-tiba mengagetkan sepasang manusia didepannya. "Mom pulang dulu."

"Loh tidak menginap?" Carter keheranan mengingat wanita itu memiliki jadwal menginap hari ini.

"Mom teringat jika ada janji."

Mereka tidak bertanya lagi dan mengantar wanita itu sampai pintu depan karena Elizabeth tergesa-gesa Rou jadinya tidak sempat memberitahu jika ibunya disini berniat mengenalkan mereka, padahal sudah lebih setengah tahun menikah kedua orang tua mereka belum bisa bertemu karena sama-sama sibuk.

Baby With Problem [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum