-29-

5.4K 585 5
                                    

Tiga hari adalah batas waktu yang diberikan oleh Frank pada dua sosok manusia yang kini duduk didepannya itu. Batas waktu untuk membahas bagaimana kelanjutan rumah tangga Carter anak laki-laki bungsunya yang paling ia banggakan karena diantara keempat anak Kennedy baru Carter yang mau mengikuti kemauannya untuk mengemban beban menjadi dokter yang merupakan cita-cita pria tua yang tidak pernah tercapai itu.

Meskipun begitu, ia tidak merasa bangga dengan perbuatannya, Carter sungguh keterlaluan membohongi Frank yang sangat bahagia atas pernikahan putranya itu, padahal sebelumnya ia sering mendengar rumor jika Carter adalah seorang gay.

Frank juga menghela nafas frustasi melihat sosok wanita yang duduk disebelah Carter, menantunya yang sedang membawa cucu mereka. Entah mengapa Carter bisa melakukan hal seburuk itu. Hingga menyakiti gadis sebaik Rou.

"Jadi, apa keputusan kalian?" Tanyanya kemudian karena sudah menunggu terlalu lama pada Carter dan Rou yang tidak juga membuka mulutnya.

Tentu saja mendapatkan pertanyaan itu membuat Carter gusar lagi padahal ia sudah memutuskan dengan seksama kemarin malam. Ia bahkan kalah tenang pada Rou yang sepertinya sudah legowo karena perihal lahan sudah selesai dan terlihat tidak peduli mengenai hubungan mereka. Padahal ia habis-habisan tidak bisa berpikir jernih tiga hari karena pernyataan Rou.

Pernyataan cinta? Bisakah Carter mengatakan itu.

Ia juga merasakan hal yang sama, bukan cinta karena ia belum berani menyimpulkan hal itu, tapi perasaan tentang terbiasa dengan sosok Rou, tidur bersamanya, makan bersama, pulang bersama, berbincang panjang lebar hingga topik tidak penting mereka embat.

Jadi memikirkan jika ia harus menghentikan semua itu dan kembali seperti Carter yang dulu, ia tidak bisa.

"Carter?" Ayahnya memanggil lagi kali ini semua menatap dirinya dengan penuh penantian.

Carter menarik nafas, ia melirik ibunya yang tersenyum lebar menanti jawaban yang wanita itu inginkan. Tapi-

Carter menatap sendu ibunya.

-ia harus mengatakannya kali ini, apa yang ia inginkan.

"Mom, Aku akan menjaga Rou seumur hidupku."

**

Bukan ia tidak memikirkan apapun, tapi Rou memang sangat lihai menyembunyikan kegusarannya ia tetap santai menunggu keputusan Carter, setelah tiga hari ia mengatakan perasaannya pria itu terlihat diam dan menghindar.

Rou pasrah jika Carter memilih untuk melepaskannya seperti apa yang ibu mertuanya itu inginkan. Lagipula ia sangat tahu Carter tidak pernah mengharapkan hidup bersama dengannya. Mereka baru kenal. Masih bisa disebut begitu karena setahun pun belum berlalu

Mereka saja yang terlalu cepat melangkah ke jenjang yang begitu rumit, tanpa memikirkan konsekuensinya. Dan sekarang Rou harus bertanggung jawab.

Jika mereka meminta anaknya ia akan memberikannya tapi dengan syarat ia merawat mereka sampai masa menyusui anaknya berakhir.

Tapi,

Nafasnya langsung terhenti, jantungnya berdetak tidak karuan ketika ia mendengar kalimat Carter yang baru pria itu ucapkan.

Tidak mempercayainya ia bahkan menatap Carter dengan meminta penjelasan, tapi pria itu tetap menatap lurus kearah ibunya.

**

Elizabeth tentu saja langsung lemas, ia tidak menyangka jawaban Carter, anak kesayangannya itu telah melukai hati nya padahal ia sudah berharap banyak.

"Kenapa?" Ia bertanya dengan nafas yang begitu berat.

Baby With Problem [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora