Prolog

125K 7.4K 857
                                    

Hari ini Jakarta diguyur hujan lagi. Petir dan kilat ikut unjuk diri bersama derasnya air hujan yang jatuh ke bumi.

Di sebuah halte seorang cowok berseragam salah satu SMA favorit tengah duduk termenung menatap kosong pada derasnya air hujan. Wajahnya yang babak belur membuatnya terlihat memprihatikan sekaligus menakutkan. Cowok itu adalah Reyhan ketua dari geng motor Archer yang baru saja kehilangan sahabatnya, Riyan.

Sudah sejak satu jam yang lalu Reyhan duduk di sana. Tak ada niat untuknya pergi dan menyudahi acara merenungnya. Apa lagi disaat hujan masih turun sederas ini. Dari semua hari kenapa harus hari ini hujan turun? Apakah ini tandanya alam juga sedang bersedih sama seperti Reyhan? Apakah alam juga tengah menangisi kepergian Riyan?

Reyhan mengangkat wajahnya ketika telinganya mendengar suara kecipak dari langkah kaki seseorang. Ia lantas mendapati seorang gadis berseragam SMA Negeri tengah berlari menembus hujan dan berakhir berteduh di halte tempatnya berada.

Gadis itu tampak mengibaskan tangannya untuk menyingkirkan butiran air hujan yang membasahi baju seragamnya. Tak berselang lama gadis itu duduk di samping Reyhan. Dapat Reyhan lihat dari ekor matanya bahwa sesekali gadis itu mencuri pandang ke arahnya.

"Lo nggak apa-apa?" tanya si gadis.

Reyhan tak menggubris pertanyaan si gadis. Tak penting juga bagi Reyhan untuk menjawab pertanyaan gadis asing yang baru ditemuinya itu.
Namun, sayangnya si gadis tak juga menyerah. Kini, gadis itu malah mendekati Reyhan dan menyerahkan sehelai sapu tangan pada Reyhan.

Mata Reyhan menatap penuh tanya pada sang gadis.

"Buat bersihin darah di muka elo," ungkap sang gadis.

Reyhan melengos lalu berkata, "Nggak perlu."

Namun, tanpa Reyhan sangka gadis itu justru mencondongkan tubuhnya dan mengusap noda darah yang ada di pipi Reyhan. Nyaris saja Reyhan terjungkal karena perlakuan gadis asing yang dimatanya terlalu berani itu.

"Lo ngapain sih?" ujar Reyhan dengan nada ketus.

"Luka lo bisa infeksi nanti. Udah diem aja. Gue nggak bakal gigit kok," ucap si gadis.

Setelah selesai membersihkan noda darah di sekitar wajah Reyhan gadis itu kembali ke tempat duduknya.

"Anak Nusa Bangsa, ya?" tanya si gadis.

Reyhan menoleh lalu menjawab pertanyaan gadis itu. "Hmm."

"Kenapa babak belur gitu? Abis berantem?" cerca si gadis

"Bukan urusan lo."

Gadis itu tersenyum lalu mengangguk paham. Sekali lagi gadis itu berdiri dan mendekati Reyhan kali ini dengan membawa serta air mineral di botol tumblr kepunyaannya.

"Semangat, ya," kata si gadis.

"Maksud lo?" tanya Reyhan.

"Nggak ada maksud apa-apa. Mungkin lo lagi perlu denger kata-kata itu," jawab si gadis seraya meletakkan botol tumblr miliknya di samping Reyhan.

Detik berikutnya gadis itu berbalik dan berdiri agak jauh dari tempat Reyhan. Sesekali gadis itu memeriksa jam tangannya.

Tak berselang lama sebuah mobil sedan berhenti di depan halte. Seorang supir tampak keluar dengan payung di tangannya.

"Duh, Non! Maaf, ya!" seru sang supir.

"Nggak apa-apa, Pak. Ibu gimana? Udah ditangani dokter?" tanya si gadis.

"Alhamdulillah, udah Non," jawab sang supir.

"Ayo, Non!" seru sang supir.

Gadis itu mengangguk lalu mulai melangkah menuju mobilnya dengan dipayungi oleh supirnya.

"Tunggu!" seru Reyhan.

Langkah gadis itu terhenti ketika suara lantang Reyhan terdengar bersaing dengan derasnya air hujan.

"Kenapa?" tanya si gadis setengah berteriak.

"Gue Reyhan. Lo siapa?" tanya Rayhan.

Gadis itu tersenyum dan berkata, "Gue Caca."

Lalu gadis bernama Caca itupun masuk ke dalam mobilnya.

Mobil itu melaju meninggalkan halte dan meninggalkan Reyhan yang masih duduk di sana.

"Makasih buat sapu tangan sama minumnya, Ca. Sori kalo setelah ini lo bakal nyesel ketemu dan kenal sama gue."









REYHAN

Kenalin ini Reyhan, guys!
Jangan lupa kasih vote buat Reyhan, ya.
😊😊😊😊

😊😊😊😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
REYHANWhere stories live. Discover now