34

20K 3K 170
                                    

"Reyhan, bangun! Udah siang ini!!" seru Eva seraya menyibak gorden yang menutupi jendela kamar Reyhan.

Sang pemilik kamar terlihat menggeliatkan tubuhnya di bawah selimut. Ia tak punya niat untuk menggubris suara cempreng sang Mama yang sebenarnya cukup mampu merusak gendang telinganya.

"Reyhan!! Ya, ampun! Mentang-mentang hari libur masa iya jam segini belum bangun!!" gerutu Eva.

"Ck! Apaan sih, Ma? Masih pagi juga," ucap Reyhan setengah sadar.

Matanya masih terpejam sementara di sekitar bibirnya terdapat noda bekas air liur yang berhasil membuat Eva menepuk dahi tak habis pikir dengan pemandangan tersebut.

Akhirnya tanpa rasa iba wanita itu menarik selimut yang menutupi tubuh putranya. Otomatis hal itu membuat Reyhan terbangun dengan mata terpejam dan bibir monyong siap menuturkan gerutuannya.

"Ck! Maaaaaa!!" seru Reyhan.

"Bangun! Ini udah jam 12 siang!! Mending sekarang kamu mandi terus ajak calon mantu Mama ke sini," ucap Eva kesal.

Mendengar kata calon mantu sontak mata Reyhan terbuka lebar. Kesadarannya pun terkumpul sepenuhnya.

"Mama ngapain nyuruh Reyhan ngajak Caca?" tanya Reyhan.

"Oh, jadi bener calon mantu Mama itu Caca? Alhamdulillah, do'a Mama terkabul juga," ucap Eva berlebihan.

Reyhan mendengus lalu beranjak ke kamar mandi dan meninggalkan Mamanya yang entah sejak kapan jadi gesrek seperti ini.
Padahal setahu Reyhan Eva adalah wanita yang kalem kecuali jika sudah adu mulut dengan Juan.

"REYHAN MANDI YANG BERSIH, YA! YANG WANGI! MAMA NGGAK MAU YA KALO NANTI CALON MANTU MAMA KABUR GARA-GARA KAMU BAU ILER!!" teriak Eva dari luar kamar mandi.

Reyhan menepuk jidatnya prihatin dengan sang Mama. Ia lalu mengunci pintu kamar mandi dan memulai ritual mandi paginya. Ralat mandi siang karena sekarang sudah jam 12 siang.


*****

Waktu sudah menginjak tengah hari dan Caca sudah melakukan semua rutinitasnya. Bersih-bersih rumah, masak, mandi, mencuci, menyirami tanamannya. Semua sudah Caca lakukan dan sekarang ia sampai pada titik jenuhnya.

Gadis itu berguling-guling di atas tempat tidur sambil melihat postingan instagram teman-temannya yang ramai melakukan liburan bersama keluarga dan pacar. Sangat menyenangkan untuk dilihat dan membuat Caca iri bukan main.

"Lia lagi ngapain, ya?" gumam Caca seraya mendial nomor Lia.

Tak sampai 10 detik suara Lia sudah menyapa rungunya.

"Kenapa, Ca?"

"Lagi di mana? Ngemall, yuk!!"

Tiba-tiba Lia diam selama beberapa saat dan membuat Caca heran.

"Lia? Lo masih di sana, kan?"

"Adik sepupuku yang cantik maaf ya. Lia lagi sama pacarnya sekarang."

Ah, Candra. Itu suara Candra, kakak sepupunya yang selama ini selalu membuatnya repot dengan barang-barangnya yang ketinggalan. Tanpa menjawab perkataan Candra Caca langsung mematikan sambungan teleponnya dan melempar ponselnya ke atas sofa.

Gadis itu mendudukkan diri sambil memasang raut wajah masam. Dihari libur seperti ini Caca malah berdiam diri di rumah. Tidak ada bunda, tidak ada Lia dan tidak ada ... oh untuk yang satu itu lupakan.

Ting Tong Ting Tong!

Caca menajamkan pendengarannya kala suara bel rumah terdengar. Ia bangkit lalu bergegas menuruni anak tangga dan membuka pintu rumah. Berharap bahwa yang ada di sana adalah Lia.

REYHANWhere stories live. Discover now