17

24.3K 2.3K 42
                                    

"Assalamualaikum!" seru Daniel begitu tiba di depan pintu rumah Caca.

"Walaikusalam!" jawab Bunda, kemudian pintu pun terbuka.

Bunda meneliti penampilan Daniel dari atas hingga bawah. Lalu Bunda menyunggingkan senyum ramahnya.

"Temennya Caca, ya?" tanya Bunda.

Daniel tersenyum dan mengangguk. "Iya, Bunda. Saya Daniel. Ngomong-ngomong Cacanya ada, Bun?" tanya Daniel.

Bunda membuka lebar-lebar pintu rumahnya dan mengisyaratkan agar Daniel masuk ke dalam rumah.

"Caca ada di kamarnya. Masuk dulu! Biar Bunda panggilin Cacanya," ungkap Bunda.

"Makasih, Bunda," ucap Daniel kemudian masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

Bunda berlalu untuk memanggil Caca. Sementara Daniel duduk diam dan menunggu Bunda serta Caca. Mata Daniel meneliti kondisi ruang tamu rumah Caca. Tidak ada foto keluarga dan hanya ada dua foto Caca semasa kecil yang terletak di atas meja.

Suasana rumah Caca juga sangat sepi. Padahal rumah itu tergolong cukup besar dengan desain minimalisnya.

Tak berselang lama Bunda datang dengan nampan berisi teh hangat.

"Diminum dulu tehnya. Caca lagi ganti baju," kata Bunda.

"Iya. Makasih, Bunda," ungkap Daniel.

Bunda duduk di depan Daniel. "Udah kenal lama sama Caca?" tanya Bunda.

"Belum terlalu lama, Bunda," jawab Daniel tanpa menghilangkan senyumnya.

"Pantesan Bunda baru liat kamu," ucap Bunda.

Kemudian Daniel meminum teh hangatnya sedikit demi sedikit.

"Kamu kenal Reyhan juga?" tanya Bunda tiba-tiba.

"H-hah? Reyhan? Bunda kenal Reyhan?" Daniel balas bertanya.

"Ya, kenal dong. Bunda itu kenal sama semua temen Caca. Reyhan, Fandi, Lia terus juga kamu. Reyhan bahkan pernah makan malam di sini," jelas Bunda.

Daniel hanya manggut-manggut saja menanggapi penjelasan Bunda. Namun di dalam hatinya cowok itu tengah bertanya-tanya tentang seberapa jauh Reyhan memaksakan kedekatannya dengan Caca. Jika Bunda saja sampai tahu pasti cowok itu benar-benar sudah bertindak cukup jauh.

"Niel, berangkat sekarang aja yuk!" seru Caca membuyarkan lamunan Daniel.

"Eh, iya. Ayo! Bunda, Daniel izin bawa Caca sebentar, ya!" seru Daniel seraya berdiri diikuti oleh Bunda.

"Iya. Pulangnya jangan malam-malam, ya!" tegas Bunda.

"Siap, Bun!" seru Caca.

Daniel mencium tangan Bunda begitu pula dengan Caca. Setelah itu mereka meninggalkan kediaman Caca menggunakan mobil Daniel.

"Ca, mau ke mana nih? Nonton? Ngemall? Makan?" tanya Daniel.

Iya. Jadi malam ini Daniel mengajak Caca jalan-jalan dan berencana mengambil foto kebersamaan mereka untuk diunggah ke akun instagram Caca dengan tujuan supaya Reyhan semakin yakin bahwa mereka berdua benar-benar berpacaran.

"Makan aja deh. Lo ada rekomendasi tempat makan yang enak nggak?" tanya Caca.

Daniel tersenyum lalu berkata, "Ada. Pokoknya lo nggak bakal nyesel ke sana."

*****

"Gila! Gue baru tau di Jakarta ada tempat makan kayak gini," ungkap Caca kagum.

REYHANOù les histoires vivent. Découvrez maintenant