14

24.6K 2.5K 230
                                    

"BOS, ADA BREAKING NEWS! BOS!!" teriak Juned seraya memasuki markas geng Archer.

Cowok itu masuk ke dalam markas lalu menghampiri Reyhan yang tengah sibuk bermain billiard bersama Raffa.

"Bos, ada berita buruk, Bos!" seru Juned begitu tiba di depan Reyhan.

Tingkah Juned benar-benar heboh dan bar-bar persis seperti ibu-ibu yang sedang berburu diskon di mall.

Raffa yang merasa terganggu oleh kedatangan Juned pun langsung berdecak kesal. "Ck! Apaan sih, Ned? Lo ganggu aja deh," gerutu Raffa.

"Raf, ini tuh emergency. Lo harus denger apa yang bakal gue omongin," ucap Juned.

"Yang emergency itu jiwa lo. Lo tuh sebenernya laki atau perempuan? Hah? Rempong banget perasaan," sentak Raffa tak sabaran.

Tiba-tiba Raka masuk ke dalam markas setelah sebelumnya ditinggalkan begitu saja oleh Juned. Cowok itu duduk di atas kursi yang ada di depan meja billiard.

"Kali ini lo harus dengerin Juned, Raf," kata Raka.

Reyhan menghentikan permainannya. Ia menatap Juned dan Raka secara bergantian.

"Ada apa?" tanya Reyhan dengan suara datarnya.

"Bos ... Bos jangan kaget, ya! Biar aye aja yang kaget," ungkap Juned seraya memegang tangan kiri Reyhan.

Raffa menepis tangan Juned yang dengan kurang ajarnya menggandeng tangan Reyhan. "Ck! Apaan sih? Buruan ngomong!" seru Raffa tak sabaran.

"Jadi ...," ucap Juned pelan.

"Jadi apa?" sahut Beno yang baru keluar dari dapur sembari memegang sepanci mie rebus.

Anak-anak yang semula sibuk dengan aktivitas masing-masing pun kini mulai memusatkan perhatian mereka pada Juned dan sang ketua.

"Ned, buruan! Ada berita apa?" tanya Elvan setengah ngegas.

"Tadi gue sama Raka pergi ke mall terus ...." Juned menahan ucapannya dan membuat teman-temannya dilanda rasa kesal sekaligus penasaran.

"Tadi kita ketemu Caca sama cowoknya," ujar Raka dengan entengnya.

"Ck! Lo nggak asik banget sih, Ka! Kan gue yang mau cerita," gerutu Juned.

"Kelamaan lo. Keburu ayan jantan bertelur," ucap Raka.

Reyhan meletakan tongkat billiard yang semula ia pegang. Kini perhatian cowok itu tertuju pada Raka dan Juned. Sorot mata Reyhan seakan sedang meminta penjelasan lebih pada Raka dan Juned.

"Tadi kita ke mall terus nggak sengaja ketemu sama Caca, Bos. Tapi Caca nggak sendiri. Dia sama cowok dan cowok itu pacarnya Caca," jelas Raka.

Reyhan tertawa sarkas. "Pacar? Nggak usah bikin cerita konyol lo," kata Reyhan.

"Kita serius, Bos! Tadi kita beneran ketemu sama bu bos sama pacarnya. Cowoknya namanya Daniel. Ganteng, murah senyum, tajir pula. Soalnya tadi aye liat si Daniel nganterin bu bos pulang pake mobil mahal," jelas Juned.

Pluk! Elvan melemparkan kaleng kosong ke kepala Juned untuk menyadarkan Juned yang tengah bercerita dan memuji Daniel di depan Reyhan. Bisa-bisanya Juned memuji Daniel yang jelas-jelas pacar dari gadis yang sedang Reyhan dekati. Sebenarnya Juned itu waras atau tidak? Elvan tak habis pikir begitu pula dengan anak-anak Archer yang lain.

"E-eh, maaf, Bos! Aye keceplosan," ungkap Juned kemudian duduk di samping Elvan.

Reyhan menyandarkan tubuhnya pada meja billiard. "Lo yakin dia pacarnya Caca?" tanya Reyhan.

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang