4

46.1K 4.3K 663
                                    

"Caca? Lo ngapain?"

"Fandi?!"

Reyhan berdecak kesal saat mendapati adanya pengganggu yang membuat perhatian Caca teralihkan.

Cowok itu kembali menyunggingkan smirknya lalu tangan kanannya memegang wajah Caca.

"Hari ini lo bikin kesalahan besar, Ca," ungkap Reyhan dengan suara dalam.

Dan setelah itu Reyhan mencium bibir Caca tanpa aba-aba hingga membuat Caca diam tak berkutik dan membuat mata Fandi membulat sempurna.

Fandi membulatkan matanya tak menyangka dengan apa yang ia lihat. Tak hanya itu kini, mimik wajahnya juga tampak tak baik-baik saja.
Akhirnya ia pun berbalik meninggalkan Caca bersama cowok yang tak ia ketahui itu.

Sadar Fandi sudah pergi Reyhan pun tersenyum disela-sela ciuman sepihaknya.

"Le-lepas!!" seru Caca seraya mendorong tubuh Reyhan dengan kuat.

Reyhan memundurkan langkahnya seraya mengusap ujung bibirnya pelan. Ia menatap Caca yang wajahnya sudah memerah menahan amarah akibat perbuatannya yang cukup frontal.

"Bibir lo manis, Ca," kata Reyhan.

"Mau lo apa sih? Gue ada salah apa sama lo sampe lo seniat ini gangguin gue?" tanya Caca diiringi nafas yang menderu.

Salah? Jelas Caca tak punya salah apa-apa pada Reyhan. Reyhan memperlakukan Caca seperti itu karena itu memang sudah menjadi niat Reyhan sejak awal. Sejak pertemuan pertama mereka di halte bis hari itu, Reyhan sudah memutuskan bahwa Caca adalah hak miliknya. Caca adalah milik Reyhan Alfarizhi si cowok sosiopat.

Reyhan kembali mendekati Caca dan menaikan dagu gadis itu. Kini, mata mereka saling bertubrukan dan saling mengungkapkan emosi masing-masing. Caca dengan amarahnya dan Reyhan dengan keinginannya untuk memiliki Caca.

"Mungkin sekarang lo anggap gue sebagai gangguan, Ca. Tapi, nanti ... lo pasti nggak akan bisa hidup tanpa gue," ungkap Reyhan diiringi seringai tipisnya.

"Jangan mimpi!" seru Caca.

*****

"Wuihh, gimana Bos? Sekolah di sini enak, kan?" tanya Beno pada Reyhan yang baru saja mendudukkan diri di bangku kantin.

Seharusnya sekarang mereka berada di kelas karena sudah masuk jam pelajaran. Namun, memang dasar anak-anak Archer itu bandel jadi mereka lebih memilih bersantai di kantin.

"Biasa aja," jawab Reyhan.

"Udah kenalan sama ciwi-ciwi sini belum, Bos?" tanya Elvan.

"Heh, si Bos tuh nggak perlu kenalan juga ciwi-ciwi pada dateng sendiri kali," jawab Beno.

"Gue nggak perduli sama cewek-cewek di sini," jawab Reyhan.

Lalu Beno dan Elvan langsung bertos ria begitu mendengar jawaban Reyhan. Ya, mereka tahu bahwa Reyhan bukan tipe cowok playboy sekalipun dia biang onar.

Bagi Reyhan terlibat dengan seorang gadis itu hanya menambah masalah. Namun, sekarang Reyhan malah memaksa terlibat dengan Caca, gadis yang ia temui di halte seminggu yang lalu.

"Bos, udah ketemu Caca?" tanya Elvan.

"Hmm," gumam Reyhan.

Beno mendengus keras kala mendengar nama Caca disebut. Hal itu karena Beno punya pengalaman yang buruk karena terlibat dengan Caca, anak buah Fandi yang galaknya sudah melebihi nenek Lampir itu.

REYHANWhere stories live. Discover now