40

20.7K 2.3K 198
                                    

Gadis itu menarik nafas pelan sembari berusaha mengumpulkan keberaniannya.
Ia lalu menekan bel yang ada di hadapannya.
Tak berselang lama pintu pun dibuka dari dalam rumah mewah yang sebelumnya sudah pernah ia datangi itu.

Seorang wanita usia akhir 30-an menyambutnya dengan senyum ramah.

"Pagi, Tante!" sapa Caca

"Pagi calon mantu! Sini sayang masuk!" seru Eva.

Calon mantu. Mungkin mulai sekarang Caca harus terbiasa dengan panggilan itu.

Eva menggamit lengan Caca kemudian membawa gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

"Duduk dulu, sayang. Reyhan kayaknya lagi mandi," ungkap Eva.

"Nggak usah, Tante. Caca langsung bantu-bantu aja," jawab Caca.

Hari ini Caca datang karena permintaan Eva. Wanita itu meminta Caca untuk membantunya memasak dan membuat kue untuk Reyhan dan ayahnya yang akan merenovasi taman di belakang rumah.

Eva tampak tak setuju dengan usulan Caca. "Masa iya baru dateng langsung bantuin Tante? Nanti dulu lah. Lagian Tante juga belum siap-siap kok," ucap Eva.

Kini giliran Caca yang menggamit lengan Eva lalu menggiring wanita itu menuju dapur. "Caca udah nggak sabar pengen belajar masak sama Tante," ungkap Caca disertai senyum lebar nan menggemaskannya.

Melihat ekspresi Caca, Eva pun tak kuasa untuk menolak. Akhirnya mereka memutuskan untuk mulai memasak sembari menunggu para lelaki selesai dengan rutinitas paginya.

"Caca kamu cuci sayurannya dulu, ya!" titah Eva seraya menyerahkan sayur-sayuran pada Caca.

Caca menerimanya lalu berkata, "Siap Tante!"

Gadis itu mulai membersihkan sayuran yang ada di hadapannya dengan telaten. Setelah itu Caca pun mulai memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil sementara Eva sibuk menyiapkan bumbu untuk memasak kari ayam. Hari ini menu mereka adalah kari ayam, tumis labu siam, sayur lombok ijo dan dadar jagung. Menu masakan khas rumahan sekali dan Caca sangat antusias untuk memasaknya.

"Caca kalo di rumah keliatannya selalu bantuin bunda masak, ya?" tanya Eva sembari sibuk memotong daging ayam.

"Nggak terlalu sering sih, Tan. Kadang kalo Caca lagi nggak banyak tugas sekolah Caca selalu sempetin buat bantu bunda," jelas Caca.

Gadis itu selesai dengan sayurannya. Kini ia beralih memotong cabai hijau dan bumbu-bumbu lainnya.

Tak berselang lama Reyhan dan Juan pun datang. Pasangan ayah dan anak itu tampak memasuki dapur dan melihat para perempuan yang sibuk dengan alat-alat dapur dan bahan masakan.

"Pagi, istri! Pagi, calon mantu!" sapa Juan dengan nada jenaka.

Caca menengadahkan wajahnya. Pipinya langsung bersemu merah saat tak sengaja bertemu pandang dengan Reyhan dan mendengar panggilan 'calon mantu' dari Juan. Dalam batinnya Caca tak habis pikir dengan Eva dan Juan. Mereka benar-benar kompak dalam urusan membuat anak orang mati kutu.

Caca mengulum senyumnya. "Pagi, Om! Pagi, Rey!" sapa Caca.

"Pagi, Ca!" balas Reyhan lalu duduk di depan meja makan diikuti oleh Juan.

Kepala Juan melongok untuk melihat menu makanan yang sedang dibuat oleh istri dan calon mantunya.

"Mau masak apa nih? Kok keliatannya banyak banget?" tanya Juan.

"Ini Pa, Mama mau bikin kari ayam, tumis labu siam sama sayur cabai ijo," jawab Eva.

"Masih lama nggak, Ca? Gue udah laper," sambung Reyhan.

REYHANWhere stories live. Discover now