Morning

1.1K 148 26
                                    

.

.

.

Seorang pemuda sedang berjalan di jalan yang sepi, hanya lampu penerang lah yang menemaninya di sepanjang jalan.

Samar² telinganya mendengar suara langkah kaki seseorang yang tengah berlari.

"Ng?" Ia mengikuti asal suara, dan melihat orang yang berpakaian serba hitam berdiri di persimpangan jalan.

Sendirian.

"Siapa itu? Mencurigakan"

Dengan hati hati pemuda itu berjalan, jarak nya cukup dekat, sayup² telinganya mendengar gumaman orang di depannya.

"Hahh hahh aku lelah, aku... Aku tidak kuat lagi"

Huh? Seorang gadis? Kenapa malam² dia berada di tempat seperti ini?

"Seseorang...to...long" Saat melihat tubuh gadis itu akan jatuh, dia dengan cepat berlari dan menangkapnya, menggoyang goyangkan badan gadis itu.

"Heii!! Kau kenapa?!" tudung jaket yang menutupi kepala Athanasia terlepas, menampakkan wajah cantiknya yang di hiasi lebam biru di pipinya.

"Astaga, ada apa denganmu?!"

Segera pemuda itu menggendong tubuh Athanasia yang lemas.

Menatap sebentar wajah damai gadis itu dan bergerak kembali ke rumahnya.

"Tubuhnya ringan sekali"

.

.

.

Sesampainya di rumah, pemuda itu membaringkan Athanasia di kasurnya.

Mengambil beberapa batu es untuk mengobati lebam yang membiru di pipi chubby gadis itu.

Dia berjongkok guna menyelaraskan tingginya dengan gadis itu yang berada di atas kasur.

Sambil mengompres, pemuda itu menatap dalam wajah gadis di hadapannya, dia sempat terpesona dengan kecantikan bagai dewi yang dimiliki oleh Athanasia.

Perlahan jari telunjuknya mengelus lembut pipi gadis itu.

"Lembut... Bagaimana bisa pipi mu yang lembut ini bisa seperti ini?"

"Apa itu sakit? Siapa yang berani² nya berbuat seperti ini padamu? "

Pemuda itu merasa sangat marah ketika melihat gadis di hadapannya terbaring lemah.

Padahal ini adalah pertemuan tak disengaja, bahkan ia baru pertama kali melihat gadis ini.

Smirk.

"Kau sungguh menarik, pesona apa yang kau miliki hingga membuatku merasakan perasaan aneh seperti ini?"

"Padahal ini pertemuan pertama kita"

Dia kembali terdiam, cukup lama dia menatap wajah gadis itu, lalu tersenyum tipis.

"Cantik" Pemuda itu bergumam, ia juga tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, mulai dari dia mengikuti gadis itu hingga menolongnya.

Bahkan pertemuan mereka bisa dikatakan sebagai angin lewat.

Tapi saat melihat wajah gadis ini untuk yang pertama kali, jantungnya berdegup kencang.

"Apa ini, apa aku punya penyakit jantung? "

"Kenapa kencang sekali?"

Ia memegangi dadanya, dalam lubuk hati terdalam tercipta suatu keinginan, keinginan tidak masuk akal yang selama ini tidak pernah ia pikirkan.

VERGADERINGWhere stories live. Discover now