Gloomy

766 137 31
                                    




"Lucas bodoh"




"Jennette"

"Ya ibu?" sambil memasukkan beberapa cemilan ke mulut, Jennette menoleh ke arah ibunya yang berada di dapur.

"Kenapa kau tidak sekolah hari ini?" Tanya Penelope basa basi.

"Hmm tidak papa ibu, aku hanya lelah" Jennette tersenyum simpul.

Penelope hendak menanyakan sesuatu, ia tampak ragu.

"Apa..tidak ada kabar sama sekali mengenai Athanasia?" Jennette terdiam, dahinya berkerut memikirkan sesuatu, ia terdiam cukup lama, pertemuan beberapa hari lalu terlintas di benaknya.

Flashback...

Saat itu Jennette dengan baju serba hitamnya keluar dari bus, hari sudah menunjukkan pukul sembilan malam, ia terus mencari keberadaan sepupunya, menelusuri berbagai kota, tak menyerah dengan tekadnya.

Sampai dimana ia melihat seseorang yang familiar.

"Ijekiel? Sedang apa dia disini?" pria itu tampak berbicara dengan seseorang, Jennette mengendap endap, mengikuti arah pandang pria itu.

Betapa terkejutnya dia saat melihat gadis yang selama ini ia cari.

"A-athanasia?! Ternyata selama ini...dia dengan Ijekiel?" sesaat kemudian Ijekiel dan Athanasia melangkah pergi, Jennette tentu saja mengikutinya dari belakang, di saat Ijekiel sudah tidak berada di dekat Athanasia.

Dengan cepat gadis itu menarik tangan sepupunya dan pergi entah kemana.

"He-hei!! Kau siapa!!? Lepaskan aku!!"
Athanasia terus meronta ronta, ia sama sekali tidak tau karena Jennette berpakaian serba hitam.

"Ijekiel!! Tolong aku!! Ije–"

"Ssttt diam!!!" Jennette menarik Athanasia ke sebuah cafe, memasuki ruangan khusus dengan tempat tertutup.

"Kau..!! Kau siapa hah?! Dasar tidak sopan!"

"Hei...ini aku, Jennette" gadis itu membuka maskernya, seketika wajah Athanasia menjadi pucat pasi.

"J-jennette... K-kau? "

"Tenang lah, aku mencarimu kemana mana loh, kau tidak kasihan padaku?"

"Ta-tapi..."

"Aku sudah tau semuanya, jangan menyembunyikan apapun dariku lagi, Athanasia" Jennette berujar serius, tangannya terkepal.

"Aku...maaf...Sebenarnya aku tidak bermaksud..." Athanasia menunduk takut.

"Haahh...bisa kau ceritakan semuanya padaku? Kita ini sudah bersama sejak kecil Athanasia, kau tenang saja aku berada di pihakmu, dan akan selalu begitu" Jennette tersenyum lembut, membuat Athanasia merasakan perasaan hangat menjalar di hatinya.

Membuatnya yakin bahwa sahabat satu satunya ini bisa dipercaya, ia mengangguk pelan.

"Kau ingat saat ayahku menggila seminggu setelah ibuku meninggal?"

VERGADERINGWhere stories live. Discover now