Determine

773 115 20
                                    

.

.

.

.

WISHH! WISHH!!

Semua siswa kembali heboh, yang lebih menonjol adalah siswa perempuan, sekolah kembali kedatangan murid baru.

Bel masuk berbunyi, semua siswa masuk ke kelas masing², pintu terbuka dan seorang guru masuk.

"Anak² kita kembali kedatangan murid baru, masuk"

Seorang pemuda bersurai silver masuk, senyum nya yang manis membuat siapa saja yang melihat seakan terkena panah cupid.

Para siswi berteriak histeris.

"Kyaa!!! Cogan lagi!!"

"Kelas kita kedatangan 2 cogan!!"

" Kena diabetes aku kalau begini!!"

"Kenalkan dirimu" perintah guru itu, Ijekiel mengangguk.

"Halo, saya ijekiel Alphealus, saya harap bisa berteman baik dengan kalian semua" Ijekiel menyapa ramah, ia berjalan ke tempat duduknya setelah dipersilahkan oleh guru.

Awalnya ia ke tempat Lucas, namun entah kenapa firasatnya tak enak ia memutar badannya dan berjalan ke arah bangku di belakang Cabel, ia juga duduk sendiri.

Aktivitas sekolah berjalan lancar, tak ada penghambat atau gangguan apapun, hingga bel istirahat berbunyi.

Tringgg!!!

Semua murid berhamburan keluar, Ijekiel yang hendak ke kantin langsung dikerumuni banyak gadis.

"Hey Lucas, kau punya saingan tuh"

Cabel duduk di atas meja Lucas sambil meminum kotak minumnya.

"Saingan?  Apa maksudmu?"

"Saingan tentang kepopuleran di sekolah lah" Lucas memutar bola matanya malas.

"Apa peduliku, mau aku jungkir balik pun fakta tetap lah fakta, aku tetap tampan dan berkharisma" Lucas menunjukkan seringai nya, Cabel hanya memutar bola matanya malas.

"Ya ya ya" Saat mereka asik berbincang, Helena menghampiri mereka.

"Hei Cabel, kau tidak mau berkenalan? Atau perkataan mu yang kemarin itu hanya bualan?"

"Huh? Tumben kau peduli, ada apa?  Kesambet?"

Duak!

Helena memukul kepala Cabel, dahinya berkerut menahan kesal, padahal sebenarnya ia lega karena murid baru yang datang adalah pria, bukan wanita.

"Kenapa hanya kelas ini yang menerima murid baru?  Kelas lain tak ada?" Lucas bertanya sambil bertopang dagu.

"Tidak, kelas lain sudah penuh, kau tau kan kelas kita ini kelas unggul, jadi murid yang masuk ke sini tentu tidak banyak, jadi masih ada beberapa kursi kosong " Helena menjawabnya, menengadah ke arah luar.

'Bagus, Athanasia bisa sekelas denganku'

"Apa kita akan kedatangan murid baru lagi?" Helena angkat bicara, menatap kedua lelaki tampan di depannya.

"Entahlah, kalau memang iya aku harap itu wanita " Cabel mengedikkan bahu sambil tersenyum genit, membuat Helena kesal.

Lucas yang mendengar tentu merasa ikut kesal, karena ia akan mendaftarkan Athanasia kemari, Cabel mungkin akan terus menggodanya.

Tidak bisa! 

Athanasia miliknya, gadisnya (?), ia tidak boleh membiarkan itu terjadi.

'Athanasia harus ku jaga dari buaya hidung belang ini!'

VERGADERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang