Effort

702 103 71
                                    

Menyesuaikan cahaya yang masuk, mata ku terbuka perlahan, mengerjap beberapa kali sebelum semua nyawa ku terkumpul.

Benar, aku lupa kalau hari ini adalah hari libur, kejadian semalam benar benar seperti mimpi. Lucas..Melupakanku, melupakan ibunya, Rey, lupa dengan semua orang yang pernah dekat dengannya.

Kenapa?

Kenapa ia harus hilang ingatan? Dokter tidak pernah mengatakan jika memori nya terganggu..Tapi kenapa bisa..Apa ini permainan-Nya?

Permainan yang ia ciptakan untuk membuat ku menderita?

Cih, Permainan sampah!

Aku beranjak dari tidurku, menatap kosong keluar jendela yang kubiarkan terbuka, Lucas sudah sedikit lebih baik dari biasanya, namun...Sekarang berbeda, dia bukan Lucas yang aku kenal. Hubungan kami sudah seperti orang asing, tidak ada lagi canda tawa yang biasa aku rasakan, tidak ada lagi suara menyebalkan nya yang terus mengusikku.

Tidak ada.

Meregangkan badanku sebentar dan membersihkan diri, aku selalu berpikir, apa ini sebuah karma?

Apa ini karma..Karena seharusnya aku memang tidak perlu memberitahu ibu..Tentang percakapan ayah dengan wanita itu dulu.

Ironis sekali...Padahal wanita itu yang menyebabkan ibu meninggal, tetapi mengapa ayah menyalahkan ku atas kematian ibu..?

"Ayah mohon jangan katakan apapun pada ibumu Athanasia"

"T-tapi ayah ibu harus tau! Ibu harus tau kebenarannya ayah, aku harus--"

"Athanasia!"

Aku memejamkan mataku, membiarkan air membasahi wajah ku yang kini tengah dilanda kemurungan, mengingat apa yang aku lakukan dulu..Apakah itu salahku? Aku hanya melakukan hal yang menurutku benar, meskipun waktu itu aku baru berumur lima tahun, tidak dapat disangkal bahwa aku sudah mengetahui mana yang baik dan buruk.

Tapi sayangnya..Hal itu membawa malapetaka bagiku.

~

Aku baru saja keluar dari ruang pasien dimana ibu dirawat, waktu itu..Ibu jatuh sakit, akibat ada yang memasukkan racun di minuman nya, menyebabkan beberapa penyakit yang dulu ibu derita kembali kambuh.

Keadaan ibu semakin melemah, bahkan dokter tidak yakin bisa menyembuhkan penyakit dan racun itu sekaligus, karena bisa saja ibu tidak akan sanggup menahannya dan akhirnya meninggal.

Selama berjalan di lorong aku mendengar suara berat seorang pria dan suara nyaring seorang wanita.

Eh...Ini kan suara ayah.

"Ayah lagi bicara sama siapa?" aku mengintip di balik dinding, di sebuah ruangan yang sepi, wanita bersurai coklat itu tampak seperti memaki maki ayahku.

"Kok mereka bertengkar?" aku bingung, namun aku mendengar satu kalimat yang membuatku membeku tak berkutik.

"Ya!! Saya yang sudah meracuni istri anda!! Kenapa?! Masalah hah?!"

Apa? Dia..Yang meracuni ibu...

Kenapa..?

Kenapa

Kenapa

Kenapa!!!?

Apa salah ibu ku? Kenapa kau tega melakukan itu?!

"Heh..Berani kau jal*ng! Kau lupa aku bisa melakukan apa pun padamu huh?" ayah...Apa yang sebenarnya terjadi..Kenapa? Kenapa dia tega sekali meracuni ibu ayah...

VERGADERINGOù les histoires vivent. Découvrez maintenant