Determination

786 119 25
                                    


.

.

.

.

.

.

__+†+__

Gelap... Dimana ini, kenapa aku bisa ada di sini?

'Hei!! Siapapun yang ada di sini, apa kalian mendengarku? '

Hening, membuatku takut karena hanya aku sendiri yang berada di sini, semua yang memasuki pandangan ku adalah gelap.

Kenapa di sini dingin sekali?

"Kau jahat Athanasia! "

Aku terlonjak kaget, tiba tiba suara nyaring seorang wanita memasuki indra pendengaran ku, dari mana asal suara itu?

'Si-siapa?!' tak lama setelah aku berteriak muncul sosok bayangan hitam dan..menyerupai seseorang..?

"Athanasia!!! Kau jahat Athanasia!!! Kauu!!! Kau meninggalkannya!"

Ti-tidak mungkin, dia....

Tidak itu bukan dia, bukan dia!

Dia tidak akan meneriaki ku seperti ini, dia..dia selalu berkata lembut padaku.

Sosoknya tidak seperti ini!

'Pergi!! Kau bukan dia!! Jangan ganggu aku!! ' sosok itu seakan memaksa keluar dari gumpalan bayangan hitam itu, wajahnya sangat menyeramkan, kenapa dia bisa membuka mulut selebar itu?!

Sial!

'Pergi!! Dia tidak seperti ini! Kau! Kau iblis! pergi!! Jangan ganggu aku!'

Tess tess, air mata mengucur melewati pipiku, aku takut...sangat takut.

"Akhhhhh!!! Athanasia!! Kau harus mati!!!"

"Mati mati mati mati mati mati mati mati!!! "

'Hikss..hiksss siapapun tolong aku!!  Tolong!! ' aku berlari, terus berlari ke manapun asalkan tidak melihat bayangan tadi.

Aku takut!

Menyeramkan!! Wajahnya sangat menyeramkan! Semuanya menyeramkan!

Kumohon...pergilah!

Siapapun tolong aku!!

Aku terus berlari, berlari dan berlari.

Aku menoleh ke belakang, bayangan itu sudah hilang, tak ada lagi yang mengejar ku semua kembali gelap dan kosong.

'Haahh hahh, sudah pergi...? '







"ATHANASIA!! "

'Kyaaaa!!!! '

.

.

.

.

"KYAAA!!!! Tolong!!!" Athanasia terduduk, ia menoleh kanan dan kiri.

Ini kamarku.

"Haahh!!! Haahh!!! Mi-mimpi?"

Tess tess

VERGADERINGWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu