Jealous

942 125 85
                                    


.

.

.

.

Nah... Vergadering aku double up okeh?, fokus pts dulu nih, veranderd dan vergadering up lagi kemungkinan minggu depan :) klo bisa double up...realita memang tak seindah ekspetasi T▽T

Capcuss~~~

   ▒♥▒

"Apa apaan semua ini?!! "

Brakk!!

Jennette berteriak di kamarnya, dokumen² yang berada di tangannya terlempar ke sana kemari.

Untung saja kamarnya kedap suara hingga tidak ada yang mendengar.

"Jadi....jadi selama ini paman bersikap kasar pada sepupuku?! Dugaanku benar?!"

"Pria brengs*k!!! Mati kau sialan!!!"

Brakk!!!

Srukkk!!

Prangg!!!

Semua barang² dibanting dan dilempar ke sana kemari, Jennette benar benar marah setelah membaca semua kalimat di dokumen itu.

"Awas saja!!! Awas saja jika kau menyakiti Athanasia aku tidak segan² terus memburumu Claude De Alger!!! Berani²nya kau memaki dan menelantarkan kan anakmu sendiri!!" Dia terdiam menghadap cermin, wajahnya memerah, emosi dalam dirinya benar benar tak terbendung.

"Aku tidak tau apa ada yang lebih dari ini...tapi jika aku mengetahuinya! Kubuat kau sengsara Claude! Tak peduli kau paman kandungku! Aku tak akan memandang bulu!"

"Cih!....Kenapa.. Kenapa Athanasia tidak pernah mengatakan apapun padaku...."

Tess tess

"Padahal kita sudah berteman sejak kecil, kenapa dia bisa mengembangkan senyuman seolah dia benar baik baik saja....hiks Athanasia...maaf hiks....andai aku lebih cepat menyadarinya...huhu"

Jennette terduduk, menutup wajahnya yang sudah basah dengan air mata.

Dia menangis histeris, karena selama ini dia tidak cepat menyadari yang dialami sepupunya, ia menyesal, marah pada dirinya sendiri.

Jennette memang sangat menyayangi Athanasia, bahkan ia rela memberikan semua hal yang dia miliki agar membuat Athanasia tersenyum.

Tapi melihat ini, ia merasa gagal, usahanya semua sia sia!

"Pria bajingan itu....dia...dia.. " matanya menyorot tajam.

"Semua usaha yang telah ku berikan agar membuat Athanasia bahagia sia sia, karena dia...Athanasia menderita...karena dia...Athanasia terluka!"

"Apa gunanya jika aku membuat Athanasia bahagia hanya sesaat!! Apa gunanya!!! Jika saat pulang dia kembali menangis...apa..gunanya hiks..."

"Aku harus melindungi nya...sekarang Athanasia sudah terlepas dari bajingan itu, ya...aku harus mencarinya! Harus!"

Dia bangkit dan membereskan beberapa dokumen berserakan, memperbaiki dirinya yang sempat berantakan akibat menangis, menggunakan lensa kontak agar orang² tidak mengenali mata permatanya.

"Ibu aku keluar sebentar,untuk hari ini aku libur sekolah ya..mau refreshing hehe"

Penelope yang berada di dapur menghampiri Jennette.

VERGADERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang