First day

802 131 50
                                    

.

.

.

.

.

.

"Yahhh aku sendiri donkk di rumahh"

Lucas hanya diam, ia sudah bersiap untuk pergi ke sekolah.

Sejak tadi pagi-- tidak bahkan sebelum Lucas beranjak dari kasur, Athanasia sudah masuk ke kamarnya dan merengek seperti anak kecil.

Saat Lucas di kamar mandi pun Athanasia tak berhenti mengoceh, bahkan pintu kamar mandi hampir rusak karena ia terus memukul dan mendobrak nya dengan kasar.

Membuat Lucas yang sedang mandi selalu merasa waspada bila pintu tiba² terbuka.

Lelaki itu sudah sampai di depan gerbang, di baliknya Athanasia masih merengek seperti orang kesurupan.

Bahkan saat berjalan pun Athanasia dengan setianya menarik kaki Lucas, membuat dirinya ngesot di lantai.

"Aaaa Lucasss aku sendiri di rumahhh, aku ikutt yaa!!! Tidak akan berulah kok!! Janji deh " Lucas masih berekspresi sama semenjak beberapa jam yang lalu, wajahnya datar.

"Luucasss~!!" Dia terus memanggil manggil nama pria itu.

Athanasia sempat berguling guling di lantai seperti orang gila, Lucas tetap tak menghiraukannya.

Padahal Lucas itu mau sekolah!

Menuntut ilmu!! (Eh?)

Kenapa gadis gila ini bahkan tak mau ditinggal walau sehari!

Dasar gila!

"Athy aku ini mau sekolah, bukan traveling, bisa tidak kau duduk manis rebahan santuy di rumah ku nan luas ini? Lagipula kalau kau ikut kau tidak akan melakukan apa apa"

"Justru rumah mu yang luas akan terasa sepii Lucas bodoh!! Aku kesepiaannn!!! Aku mau melihat sekolah muu itu!! Aku mau ikutt!!! Buka gerbangnya!!!"

Lucas pov

Lihat.

Dia seperti monyet betina sekarang, bahkan aku bisa melihat telinganya mulai menjulang ke atas.

Huh? Sedang apa kau?

Dia duduk di atas rumput dan mencabutnya, melempar nya ke arah ku, kakinya ia hentak²an ke udara, tangannya selalu melayang kesana kemari.

Apa dia anak kecil?

Kurasa aku harus memasukkannya ke panti asuhan jika begini.

"Kau duduk manis saja di rumah, aku pergi, bisa² aku terlambat di hari pertama"

Aku menaiki motor ninjaku, hahah lihat itu, julukan gadis gila memang cocok untukmu.

Lucas pov end.

Bruummm bruummm

Lucas sudah pergi, meninggalkan Athanasia yang masih berkutat dengan gerbang besi di depannya.

"Uhhhh!!! Kenapa gerbang ini tinggi sekali sih!!"

"Gerbang sialan!"

"Kau penghambat!"

" Keratan!"

"Jelek! "

"Bau lagi!! Euwww!!!"

"Harus dimusnahkan!"

Menendang gerbang di depannya dan sesekali melirik sinis.

Ia memilih berhenti dan masuk, saat akan membuka pintu seseorang menekan bel.

VERGADERINGWhere stories live. Discover now