16. Meet Him in Unfavorable Situations

744 109 3
                                    

Karena diburu oleh waktu, rombongan Karna melanjutkan perjalanan ke wilayah Klan Nara saat masih pagi buta.

Mereka tiba di pasar perdagangan senjata.  Karena kericuhan baru-baru ini, pasar itu dijaga oleh beberapa prajurit istana Nara, beberapa pengawal klan ditugaskan di beberapa sudut sembunyi dan berbaur. Karna sudah menebak ini sebelumnya, jadi mereka bertiga menyamar dengan topi anyam yang memiliki kain partisi hitam pada bagian wajah, dan juga penutup mulut.

Deene bertanya, "Jadi bisa dijelaskan bagaimana rencanamu kali ini?"

"Aku hanya akan menjelaskan ini satu kali," Karna menjawab dengan tenang. "Kita bertiga akan menyamar menjadi Nero dan menyelinap ke istana Agura pada malam hari."

"Kita bertiga akan memakai topeng Nero?"

Lavi terkejut dan buka suara, "Apa maksudmu, Kakak? Nero hanya bergerak sendiri!"

Sejak dia diculik dari istana Bathara, Lavi belum tahu bahwa bukan hanya Karna yang menyamar sebagai Nero malam itu, bahkan Deene juga. Jadi, Deene segera menjelaskan, "Nero sudah bukan satu orang, mereka berkelompok. Aku sudah menjajal topeng Nero saat menculikmu, rasanya tidak buruk."

Kalimat itu sangat menohok dada Lavi. "Bagaimana mungkin, mengapa kalian sangat ceroboh?"

Bagaimanapun ini adalah rencana dadakan, ucapan Lavi tak akan didengar oleh siapa pun. Karna berkata, "Kembali pada rencana, kita akan menyamar menjadi Nero dan mengecoh penjaga. Dua di antara kita akan masuk ke penjara dan sisanya melawan prajurit di luar. Mengerti?"

Lavi dan Deene, "..............."

Tiba-tiba Lavi berhasil mencernanya dan marah, "Sisanya? Memangnya berapa orang lagi yang akan ikut?!"

"Aku sudah menyiapkan empat topeng Nero dan empat pasang jubah hitam." Karna menjelaskan.

Sekarang tidak hanya tiga, bahkan empat Nero!

Apa-apaan ini?

Kalimat itu membuat Lavi segera memandang sang kakak dengan kesal, tapi tidak berkomentar, di sudut tersembunyi tangannya mengepal dengan erat. Dan rupanya, Karna pun sepertinya tidak peduli dengan ketidaksetujuannya.

"Empat?" Deene mengerutkan dahi.

"Kita akan ke sana bersama satu sekutu lagi untuk masuk ke wilayah Klan Agura. Seseorang yang cukup akrab dengan struktur bangunan di dalam istana beserta tempat-tempat di mana Penjara Besi berada."

Deene mengerutkan dahi penasaran. Dia tidak pernah tahu kalau Karna sudah punya kandidat yang tepat untuk misi kali ini. Memangnya siapa lagi yang mengetahui identitas Nero selain mereka bertiga?

"Siapa orang yang kau maksud?"

"Uriel Nara."

Angin bertiup menerbangkan dedaunan rapuh yang berada di sekitar mereka saat nama itu disebut dengan nada rendah yang tenang. Atmosfer berubah menjadi dingin dan membuat ketiganya sedikit menggigil. Deene tersadar pertama kali.

"Heee, Tuan Muda Uriel?!" Deene tiba-tiba histeris. Uriel adalah salah satu pemberontak yang melakukan penyerangan di Klan Nara, juga rekannya saat berlatih pedang saat remaja.

BLACK MASK [Dalam Revisi]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ