35. Lovers

592 91 14
                                    

Pasar Seni yang diadakan di wilayah Bathara adalah pesta rakyat besar-besaran yang memenuhi pasar tradisional desa. Pasar ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa hormat dan syukur kepada para prajurit dari seluruh klan yang telah membantu menjaga perdamaian dan ketentraman pulau selama berabad-abad tahun. Pasar yang diadakan setiap tahun ini nantinya akan memberikan potongan harga murah dari setiap penjualan barang kerajinan bagi para prajurit.

Bukan hanya barang kerajinan, terdapat berbagai olahan makanan yang dibagikan gratis di pasar ini. Termasuk beberapa tenda besar alat rumah tangga dari bahan-bahan sederhana yang dijajakan para penjual untuk menarik minat pembeli. Semuanya unik, sederhana, namun punya nilai seni yang kuat.

Lavi mengikuti Karin ke pintu masuk pasar yang penuh dengan para penjaga, mengikuti wanita itu di belakangnya seperti seekor anjing penurut. Seluruh perhatian beberapa orang tertuju pada mereka dan iri melihat pesona yang memancar bagai dua kristal yang indah. Ketika mereka menangkap siluet tuan muda mereka beberapa langkah jauh di depan, mereka juga segera memperlihatkan kekaguman mereka pada sosoknya yang lebih menyilaukan dari yang lain.

Awalnya semua penduduk tidak tahu bagaimana penampilan Arsen sampai mereka melihatnya sendiri hari ini. Dia mempunyai tubuh yang tinggi dari semua orang. Sangat tampan dan tegap. Begitu dia berjalan, aura bangsawan yang kaya dan angkuh terpancar dari setiap gerak geriknya.

Beredar kabar di desa, bahwa tuan muda Bathara adalah seorang pria congkak yang kejam. Dikatakan bahwa dia sempat mengunci jenderal perang Bathara dan menyiksanya hingga terluka parah. Bukan hanya itu saja, ketika jenderal itu baru saja pulih, dia mengajaknya pergi keluar istana dan mengkambinghitamkannya dalam keonaran yang dia buat di kamp pelatihan. Sejak berita itu tersebar, tidak ada yang berpikir untuk menyinggungnya agar tidak terkena masalah.

"Aku bersih, tapi kalian bisa memeriksaku sekali lagi." Karin merentangkan tangan siap untuk diperiksa keseluruhan tubuh oleh penjaga laki-laki, dan melihat gadis cantik memasang tubuh sukarela, setiap penjaga pasti tak akan melewatkan ini.

Namun Lavi segera menahan para penjaga. "Nona Karin bersih, pelayan membantunya berganti pakaian dan aku menunggunya di luar kamar. Dia tidak memiliki kesempatan untuk membawa senjata tajam."

Dibela oleh orang yang dikaguminya membuat Karin tersipu. "Mengapa tidak kau periksa aku untuk memastikan? Bagaimana jika aku membawa belati?"

Pada dasarnya Lavi tidak memiliki ekspresi, jadi dia hanya menatap Karin dengan kosong tanpa jelas apa yang dipikirkannya. Dia dengan mudah mengulurkan tangan ke depan, namun seseorang telah mencegahnya terlebih dahulu.

"Periksa aku saja." Arsen tiba-tiba berada di depannya, memberikan satu kedipan mata dan ditangkap Lavi dengan ekspresi kaku. "Tidak baik meraba seorang wanita di tempat umum, meskipun dia adalah 'gadis cantik'. Seorang lelaki harus menjaga harga diri wanita di mana pun dia berada."

Mendengar hal-hal diungkapkan dengan penekanan, Karin mundur dengan sopan santun. Dia tidak bisa menunjukkan bahwa dia kesal terhadap tuan muda egois itu, di sisi lain dia merasa bahwa tuan muda itu juga sangat lucu, yang seolah-olah sedang menunjukkan kecemburuan dengan apa yang Karin lakukan.

"Tuan Muda telah mengonfirmasi bahwa pelayan ini bersih, jadi pelayan ini akan mundur," katanya.

Arsen mengangkat bahu sambil berseringai puas. "Kalau kau kedapatan berbuat macam-macam, aku yang akan menghalangi niatmu."

Semua orang melihatnya dengan mata mereka ketika Arsen menarik Lavi mendekat dan memintanya memeriksa. Pada akhirnya Lavi hanya bisa mengikuti skenario konyol ini dan meraba keseluruhan tubuh Arsen perlahan-lahan. Sesekali Arsen akan melontarkan candaan aneh dan melakukan skinship di tempat terbuka. Semua orang tidak berani mengatakan sesuatu bahkan ketika antrean menjadi panjang.

BLACK MASK [Dalam Revisi]Where stories live. Discover now