Kebencian menumpuk

4.3K 654 68
                                    

Diriku sudah Triple Up, tapi...ah..sudahlah. dont forget to voment and follow~

Author Pov.

Berita jadiannya Milky dan Derlon menyebar secara 5G di Cendana. Ketua Osis dan Ketua Komite Kedisiplinan menjalin kasih, itu hal yang tak disangka.

Karena dari semua murid tau, jika Derlon itu menyukai Hermina, sedangkan Milky yang menyukai banyak. Tapi ujungnya yang jadian malah mereka.

Harvy sudah sadar dari pingsannya, dia duduk dengan tatapan kosong di dalam kelas. Pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi, Milky dipeluk Derlon, Milky dicium Derlon.

Itu membuat kepala Harvy semakin sakit, pusing menyerangnya seketika.

Dia mengusak kasar wajahnya, "Bagaimana ini.." Lirihnya sedih. Dia memilih menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan, ini kejadian gila yang tak disangkanya.

Tak jauh beda dari Harvy, Judith juga merasakan hal yang sama. Dia duduk termenung di kursinya, tatapannya kosong begitu juga dengan hatinya.

Kenapa harus sampai jadian, Judith tak terima hal ini, Kedudukan Derlon lebih tinggi daripada mereka ber 7 "Haah..apa yang harus kulakukan.." Lirih Judith suntuk. Ingin rasanya dia mencekik seseorang saat ini juga.

Dan tatapannya tertuju pada seorang Siswa culun di ujung kelas, seringai terbentuk dengan perlahan di wajahnya.

Sama seperti 2 orang diatas, Jidan dan Jhonson bahkan lebih parah. Mereka memukuli beberapa orang siswa tingkat 1 dan 3. Biar jika mereka dihukum, yang penting emosi mereka tersalurkan.

Akan lebih baik jika Milky yang menghukum mereka, berarti Milky akan berbicara dan menatap keduanya "BAJINGAN! BRENGSEK! AAAAAA MATI LO SIALAN!!" Teriak Jidan tak terkendali. Dia menendang tubuh tegap seniornya.

Hampir-hampir dia mengambil pisau dari sakunya, namun tak jadi. Akan lebih runyam jika ada yang mati ditangannya, Milky akan semakin menjauh darinya.

Jhonson menendang punggung lawannya sampai tersungkur. Setelah itu membanting semua barang yang ada di sekitar taman. Seperti pot dan vas kaca.

Prang!

Vas kaca yang memiliki ukuran besr hancur berkeping-keping, Jhonson melemparnya ke dinding dan membuat pecahannya berterbangan.

Jhonson mengabaikan luka di pipinya, dia mengabil pecahan kaca itu dan merematnya kuat, sampai membuat darah mengucur deras dari telapaknya.

"Brengsek...akan lebih baik kalau Derlon mati!!" Bisik Jhonson keji. Ekspresinya gelap, sampai membuat lawannya ngibrit melarikan diri karena takut.

Sedangkan lawan Jidan juga sudah pergi, dengan luka di sekujur tubuhnya. Dia harus memikirkan cara untuk mendekati Milky lagi.

Padahal Milky sudah mengganti panggilannya menjadi Aku Kamu, tapi...TAPI KARENA RENCANA IDIOT JACKOB SEMUA BERUBAH!.

Jhonson berjalan perlahan, ekpresinya gelap dan suram. Seakan tak memiliki semangat hidup, dia berjalan menuju ruang osis, dia harus menemui Milky.

Tak memperdulikan tangannya yang terluka, dia terus berjalan. Sedangkan Jidan mengambil pisau dari sakunya, dan.

Jleb!

Menusukan pisau itu ke telapak tangannya, mengucurkan darah yang amat deras. Dia juga berjalan mengikuti Jhonson, tanpa memperdulikan pisau yang masih tertancap.

Sedangkan Alki maupun Jilbert, tak buka suara sejak mereka duduk di kelas masing-masing. Ekspresi dingin terbentuk sempurna dan tak ada yang berani mendekati keduanya.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang