Air mata

3.9K 587 94
                                    

Ayo keluarkan komenan kalian dan Vote, jangan pelit. Yang pelit gausah ditemenin.

Author Pov.

Theo keluar dari dalam ruang Operasi, wajahnya basah dengan air mata kesedihan. Baru kali ini dia takut untuk mengabarkan kematian seseorang.

Harvy yang duluan menyadari keberadaan Theo lansung berdiri dan mendekat "Bagaimana keadaan Milky!?" Serunya kalut. Wajahnya pucat, seakan tak ada darah disana.

Theo menunduk. "Maaf.." Lirihnya.

Jder!

Bagai disambar petir, mereka membatu ditempat. Air mata kembali menetes dan kali ini semakin deras, dada mereka sesak, seakan ditimpa 1 ton batu.

Oksigen semakin sulit dirasakan. "A-apa? APA MAKSUDMU HAH!! JELASKAN!! ATAU AKU HANCURKAN RUMAH SAKIT INI BRENGSEK!" Amuk Jackob dan menarik jas putih Theo.

Theo menunduk, air matanya mengalir "Maaf, pasien tak ingin kembali" Lirih Theo bergetar.

Bruk!

"GAK! MILKY GABAKALAN PERGI!" Teriak Jilbert.

"Hiks..kak Milky.." Isak Alki seraya mengusap berulang kali air matanya yang jatuh. Judith, Jhonson, Harvy terduduk di lantai rumah sakit.

Tubuh mereka bergetar hebat, ini salah mereka. Ini semua salah mereka, jika saja mereka tidak egois dan menculik Milky. Ini semua gabakal terjadi.

Jackob berbalik dan menatap emosi Judith, dia menerjang Judith dan melayangkan pukulan brutalnya pada Judith. Judith pasrah dan tak melawan, benar saja ini semua memang salahnya.

"BAJINGAN!! GARA-GARA LO CALON ISTRI GUE MATI! BRENGSEK! BANGSAT LO!"

Buagh!

Bugh!

Security datang dan memisahkan keduanya. Harvy merasa sesak, sial sekali Asmanya harus kambuh disaat seperti ini. "Pak? Anda baik-baik saja!?" Seru Theo panik saat melihat Harvy limbung.

Dia memanggil suster dan meminta mereka membawa Harvy ke ruangan lain.

"Kamu lihat?"

Milky mengangguk, dia menatap sedih mereka yang menangis untuknya. Milky tak tega, kasihan sekali "Ya aku lihat"

"Masih memilih untuk pergi?"

Milky tak menjawab dan pergi, meninggalkan area lorong yang berisik dan ramai itu.

"MILKY!!"

Milky berhenti melangkah, dia berbalik karena barusan ada yang memanggilnya. Dia melihat Jackob berdiri dengan wajahnya yang sudah kacau.

"KALAU MEMANG KAMU MATI! AKU BAKALAN IKUT SAMA KAMU! LIHAT AJA AKU BAKALAN IKUT KAMU!" Teriak Jackob histeris. Milky menatapnya tak percaya.

"Jack-"

"Aku juga..hiks..aku bakalan nyusul kakak..aku bakalan ikut kemana dan dimanapun kakak berada" Lirih Alki dengan tatapan kosongnya yang memandang lantai.

"Alki-"

"Yah, aku juga akan menyusulmu, dengar ini Milky. Aku akan menyusulmu" Bisik Jilbert dingin. Wajahnya menggelap dan ucapannya itu serius.

"KALIAN GILA!?" Teriak Milky kalut. Percuma saja dia teriak, karena dia hanya roh yang sudah berpisah dari tubuhnya.

"Maaf Milky..tapi aku juga bakalan nyusul kamu.." Lirih Judith dengan air mata yang masih mengalir.

"Judith..jangan.." Lirih Milky sedih.

"Aku bakalan lompat dari rooftop, aku bakalan nyusul kamu" Bisik Jhonson.

"Mereka seputus asa ini Milky, kembalilah"

Milky menatap sendu mereka semua, kemudian berjalan perlahan menuju ruang operasi.

Baru saja Jackob dan Jhonson hendak pergi, seorang suster dari dalam ruang operasi keluar dengan panik.

"Dokter Theo, jantung pasien kembali berdetak!"

Mereka menoleh, menatap tak percaya sekaligus bahagia.

"Milky" Lirih mereka bersamaan.



















Tbc..

Sengaja aku pendekin.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Where stories live. Discover now