Fitnah

4.1K 545 178
                                    

Bakanya gak dilanjut, say hello pada konflik. Ehe..btw ini berat..semoga kalian gak esmosi ya semua. Dan ada adegan 18+ walau sekilas tapi yang masih di bawah umur mohon minggir. Mohon kerja samanya, Vote, komen and follow Cheese👍.

Author Pov.

2 Hari kemudian.

Lorong sekolah sudah sepi, seharusnya Milky sudah pulang dan tidur di rumah, tapi Buk Dinda menahannya di ruang guru untuk membantu beliau memeriksa hasil ulangan.

Yah beginilah kalau menjadi murid yang dikenal semua guru. Dan hari ini Milky juga tak bertemu Harvy dan yang lainnya, tapi sepertinya mereka juga sama sibuknya.

Soalnya banyak lomba dan olimpiade mulai diadakan, dan Cendana sedang mempersiapkan para perwakilan mereka. Seperti Harvy dan tim basketnya, Jhonson dengan turnamen gamenya, Judith dan Jilbert dengan Olimpiade cerdas cermatnya.

Jidan dengan kompetisi memasaknya, Alki dengan ujiannya, Jackob dengan Tim Volly nya. Dan Derlon dengan pengobatannya.

Mungkin Milky sekarang merasa kesepian, karena biasanya akan ada mereka bersamanya saat pulang sekolah. Mereka akan berebutan dalam hal mengantarnya pulang.

Milky menghela napas lesu, dia memijit kepalanya yang berdenyut. Hari ini juga dia tak terlalu sehat, dari tadi Milky kedinginan terus padahal cuacanya hari ini cerah.

Saat Milky melewati UKS, tak sengaja matanya menangkap sesuatu dari dalam. "Apaan tuh.." Gumamnya. Dia berjalan mendekat dan mengintip dari celah jendela.

"Aaah! terus Pak..ah..iyaaa lebih dalam..ahhh!!"

Milky menegang, telinganya terasa tak suci lagi mendengar desahan itu. Dan dia seakan kenal dengan suara gadis di dalam. Milky mengambil ponselnya dan merekam kejadian itu.

Dua orang yang sama-sama telanjang lagi main kuda-kudaan. Si perempuan ada di bawah sedangkan yang laki-laki diatas. Mereka mainnya di ranjang UKS.

Dan Miky tau siapa mereka, karena wajahnya terekam jelas di Hp Milky. "Gila, Pak Udin sama Merida!?" Jeritnya pelan, dia gak nyangka Merida yang kelihatan baik dan lugu ternyata ada sesuatu sama Pak Udin.

Milky berulang kali memotret wajah mereka, gila sih ini.

"Uda ah, mending aku pergi sebelum ketahuan" Gumam Milky kemudian menyimpan ponselnya. Dia mundur secara perlahan dan berbalik.

Bugh!

"Aduh.." Ringis Milky, dia mengelus hidungnya yang memerah karena menabrak sesuatu yang keras. Dengan perlahan Milky mendongak, jantungnya berdegup sangat cepat saat ini.

Apalagi tatapan licik dari orang di depannya, membuat Milky merasakan firasat buruk akan datang padanya.

"Lo-"

"Ssshh, diam sayang. Tidur lah sekarang" Bisiknya kemudian memukul tengkuk Milky kuat. Milky tersentak, kepalanya berkunang-kunang dan kegelapan menerpanya.

Siswa tadi langsung menangkap tubuh Milky begitu hendak jatuh ke lantai. Dia menggendong bridal Milky dan membawanya masuk ke UKS.

"Oi, rekamannya uda cukup. Dan Ketos tau kelakuan kalian" Ucapnya datar. Keduanya berhenti genjat-genjot dan menoleh bersamaan.

Wajah mereka memerah dan penuh keringat, sedang Merida sudah hampir pingsan di bawah Amrul. "Jadi? Apa rencana mu?" Tanya Amrul kemudian turun. Sebelumnya dia menarik miliknya dari milik Merida.

Dan merapikan kemejanya. "Gue suka sama Milky, jadi mending gue buat berita hoax dan semua yang suka sama dia bakalan benci dan mundur. Dan itu kesempatan gue buat dapetin Milky" Ucapnya santai dan meletakan Milky di ranjang UKS.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang