Kadang tidak habis pikir, kenapa orang-orang di Jakarta rela pergi pagi pulang pagi agar bisa membeli rumah di kawasan elite namun pada akhirnya tidak ditempati. Namun ada lagi yang lebih membingungkan, sepasang suami-istri yang katanya atas dasar cinta menikah lalu melahirkan buah cinta ke dunia namun tidak sekalipun kedua tangan mereka digunakan untuk mengusap lembut wajah anaknya. Miris. Ironis. Tragis. Ada tangis yang begitu pilu pecah dari kamar seorang cewek di sudut kota Jakarta. Sudah tidak terhitung dengan jari berapa kali dia menangis dan merutuki diri. Nyatanya, tangisnya tidak merubah apa-apa, rumahnya tetap sepi tanpa kedua orang tuanya, lalu cewek itu hanya bisa memasang senyum palsu, siap menghadapi dunia dengan angkuh. Ada juga tangisan tanpa suara keluar dari kamar cowok di sudut lain kota Jakarta. Hidupnya bahagia, andai pengalaman cintanya tidak menempatkannya menjadi cowok lemah dan memiliki trauma. Di luar boleh saja terlihat angkuh, tapi sekali sisi sensitifnya tersentuh maka cowok itu akan rapuh. Highest rank : #59 in teenlitindonesia [16/01/19] #38 in teenlitindonesia [30/01/19] #22 in teenlitindonesia [06/02/19]
44 parts