SENIOR : SEVENTEEN

79 5 0
                                    

"Div, mau gua anter balik gak?" tanya Devan dengan sopan.

"Sekarang kak?" Devan mengangguk.

"Iya sekarang. Maunya kapan?" tanya Devan balik.

"Bukannya kakak masih mau latihan ya? Iya kan?" Devan tersenyum manis.

"Apasih yang enggak buat lo" Devan pun menarik lengan Diva menjauh dari lapangan dan bersiap untuk mengantarkan Diva balik kerumahnya.

Tak lama setelah melangkahkan kaki, Diva menghentikan langkah kakinya tiba-tiba. Devan yang merasa tangannya tertarik pun berbalik dan menaikkan satu alisnya menatap Diva.

"Kenapa? Kok lo berhenti?" tanya Devan karena kebingungan mengapa Diva tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Diva nanti balik bareng kakak sekalian abis kakak latihan aja. Boleh kan?" tanya Diva dengan puppy eyes-nya.

Devan mengangguk sambil tersenyum,
"Iya. Nanti lu balik bareng gue abis latihan"

Diva tersenyum senang. Mereka berdua pun kembali ke lapangan dan bermain bola basket bersama.

Skip

Kim dan Feran pun kembali ke lapangan dengan Feran yang menggandeng tangan Kim.

Flashback On

Kim berdiri dari tempatnya duduk namun kepalanya sedikit pusing. Alhasil badannya hampir saja oleng jika tidak ditangkap oleh Feran. Feran menggenggam erat jemari Kim dan kembali mendudukkan Kim di kursi itu.

"Lu baik-baik aja? Gak papa?" Kim mengangguk sambil tersenyum.

Semua penjual di kantin menatap mereka berdua karana ini pertama kalinya seorang MOST WANTED di Sekolah berduaan dengan seorang perempuan yang bukan lain juga merupakan siswi SMA NUSA KENANGA.

"Gue gandeng ya? Wajah lu pucat banget" ucap Feran sembari mengelus pipi Kim.

Kim tersenyum dengan jantungnya yang sudah dag dig dug dibuat Feran,
"Gak usah kak, Kim bisa sendiri"

Kim kembali berdiri dan kakinya lemas lagi, "Gue kan dah bilang, biar gue gandeng. Keras kepala banget sih! Atau lu mau gua gendong?" Kim menggeleng cepat.

"Enggak kak" Feran pun tersenyum jahil.

"Yaudah, biar gue gandeng" Feran berdiri dan menggenggam erat tangan Kim. Kim pun ikut berdiri dan berjalan perlahan mengikuti langkah Feran.

Perlahan pusingnya pun menghilang seolah-olah genggaman Feran menyadarkan dirinya.

Flashback Off

Diva yang melihat Feran menggandeng Kim pun merasa iri dan tidak suka dengan kejadian itu. Ia hanya ingin jika tangannya lah yang digenggam oleh Feran.

"Lo jahat sama gue, Kim" -ejek Diva dalam hatinya.

Kim dan Feran pun duduk di kursi pemain, "Gue tinggalin dulu ya? Mau latihan bentar. Nanti gua balik lagi" Razer, rekan basket Feran langsung tersedak mendengar Feran yang mengucapkan lebih daripada dua kata. Terlebih lagi, yang paling membuat terkejut adalah, yang menyebabkannya banyak omong adalah seorang junior dari kelas X.

"Gue gak mimpi kan? Feran? Ngomong panjang kali lebar? Asli" tanya Razer pada rekannya yang satu lagi, Joen.

"Anjirr bener weh, itu mah Feran. Kapten tim kita" ucap Joen melotot tak percaya. Kim yang merasa diperhatikan oleh Joen dan Razer pun berniat pergi. Sesaat setelah ia berdiri, kepalanya pusing lagi dan tubuhnya oleng. Seketika Feran datang dan menangkap tubuhnya lagi.

Feran mendudukkan Kim di kursi yang tadi, "Kan gua udah bilang, jangan gerak. Gua tinggalin bentar udah mau pergi. Jangan kemana-mana. Lu paham?" Kim mengangguk lalu menatap kedua teman Feran. Feran mengikuti arah pandangan Kim, dan dengan cepat ia melototi kedua orang rekannya itu agar segera pergi. Dengan cepat Razer juga Joen meninggalkan tempat istirahat dan berlari ke lapangan.

Feran menatap datar wajah Kim yang benar-benar pucat, Feran kemudian menggenggam tangan kiri Kim dengan tangan kanannya.

"Gue tinggal bentar, Kim. Jangan kemana-mana, paham?" Kim mengangguk pelan. Feran mengacak rambut Kim dengan gemas dan berlari ke lapangan meninggalkan Kim istirahat di pinggir lapangan.

Sekarang mereka bersiap latihan namun harus menunggu seseorang lagi, "Guys!" teriak seorang lelaki dari kejauhan.



Uwawww

Makin uwu😭

Semangat ya guys pantenginnya

Jangan lupa vote

Jangan lupa komen

Jangan lupa share

Tbc.

Salam Author, Milrezty



SENIORWhere stories live. Discover now