SENIOR : TWENTY TWO

16 1 0
                                    

Kim masih saja melamun memikirkan gadis tadi. Apakah tidak sulit baginya jika belajar tanpa penglihatan? Melihat saja sangat susah memahami apalagi tidak melihat?

"Dek, mikirin apa sih kamu? Aku daritadi makan, makanan kamu sesendok pun gak keganggu loh" ucap Feran usai menghentakkan sendoknya diatas piring.

"A-em iya kak, aku cuma mikirin gadis tadi. Susah banget pasti belajar tanpa penglihatan"

"Ya lagian itu udah takdirnya dek, kenapa harus kamu pikirin sih?"

"Ya kan kita berempati kak, emang salah ya?"

Feran tersenyum, "Gak salah kok, yauda makan ya cantik" Kim mengangguk. Ia pun melahap makanannya.

"By the way, sebentar lagi ulang tahun kamu. Mau dirayakan seperti apa?" tanya Feran pada Kim.

"Gausa dirayain bisa kak? Cukup didoain aja" Feran tersenyum.

"Itu berulang tiap tahun, dek. Belum tentu bisa dirayain di tahun depan" ucap Feran.

"Iya juga ya, yauda kita bikin acara yeyy" ucap Kim sambil kegirangan.

"Dih seneng banget bocil. Udah lanjut makannya"

Skip.

"Selamat siangg cekgu besar" ucap Diva berteriak sambil menirukan gaya berbicara upin dan ipin.

"Lu sakit?" tanya Aulie pada Diva sambil memasang telapak tangannya di dahi Diva.

"Sehat gue sehat, sehat banget malah. Soalnya gue udah ditembak ka Devan" ucapan Diva yang lumayan keras membuat semua orang menatapnya kaget.

"Eh anjir jangan liatin gue gitu, kalian kek singa kelaperan anjir" ucap Diva takut.

"Abis ini lu jadi serbuan fansnya kak Devan fix"

Tak lama Kim pun datang dengan Feran dibelakangnya. Gadis mana yang tidak iri melihat Kim yang dimanjakan Feran sampai diantar masuk kedalam kelas oleh si ketua basket itu.

"Aku kekelas dulu ya, cantik. Dah" Kim tersenyum membalas ucapan Feran. Feran pun pergi meninggalkan kelas Kim dan kembali ke kelasnya.

"Eh anjir! Lusa lu ultah ya?! Kok bisa gue gak nyadar?!" teriak Aulie menggelegar di penjuru kelas.

"Diemm diemm, ribut bener ah toa mesjid" ucap Diva sambil menutup mulut Aulie.

"Udah nanti tinggal bikin acara aja, kan gampang"

"Btw, si naysilla yang lu ceritain di grup, katanya dia yatim piatu, Kim" ucap Diva setelah mencari tahu info tentang Naysilla, gadis buta yang bertemu dengan Kim tadi.

"Mungkin, dia ditakdirin buat gantiin gue" gumamnya pelan.

"Hah ape? Gak denger" ucap Aulie kembali memastikan ucapan Kim yang didengarnya samar-samar.

"Gaada" ucap Kim sambil terkekeh.

Skip

Sekarang sudah tiba waktu untuk pulang Sekolah, Feran sudah memberi tahu Kim bahwa ia akan menjemput Kim dan pulang bersama.

SENIORWhere stories live. Discover now