SENIOR : THIRTY FOUR

29 0 0
                                    

"Selamat pagi" sapa Feran sambil menuruni tangga rumahnya.

Hari ini tepat tiga bulan pernikahannya dengan Naysilla, namun seperti pasangan remaja pada umumnya, mereka masih melakukan pacaran dengan label 'halal' tanpa bersentuhan lebih dari ciuman. Itu karena Feran dan Naysilla yang belum siap untuk memulai semuanya layaknya suami istri yang hidup sehati sejiwa.

"Pagi, Fer"

"Pagi mas"

"Pagi den"

Sapa semua orang kala melihat kedatangan Feran menuju meja makan. Naysilla pun mengatur semua makanan diatas meja kemudian mengambilkan nasi untuk Feran. Naysilla memberikan sayuran dan juga ayam goreng untuk Feran. Sebelum turun tadi Feran sudah memberitahu bahwa ia ingin makan berat pagi ini meningat jam 9 pagi nanti ia ada meeting yang panjang dan menguras waktu.

"Makasih, Nay"

"Sama-sama mas"

"Nay gimana Sekolahnya, bentar lagi udah mau ujian kan?" Naysilla mengangguki pertanyaan ayahnya sebagai jawaban.

"Alhamdulillah lancar, pah. Biasanya juga mas Feran bantuin kalau ada tugas yang aku sulit kerjakan dan kadang mas Feran marahin aku kalau gak belajar dalam sehari" Ardhan tidak menyesal sudah menikahi putri bungsunya dengan Feran. Feran begitu banyak membantu Naysilla dalam banyak hal begitu pula dengan Feran yang belajar banyak hal dari Naysilla.

"Yaudah, mamah mau ke butik dulu, jadi Nay sama Feran hati-hati ya berangkatnya" Naysilla mengangguk.

Setelah menyelesaikan makannya, Naysilla mengumpulkan semua piring kotor dan mencucinya sebelum berangkat ke Sekolah. Sudah menjadi rutinitas dan kewajibannya di setiap hari sebagai seorang istri dan anak yang baik dirumah ini.

"Sudah sayang?" tanya Feran setelah turun dari kamar untuk mengambil tas kerjanya.

Dahi Naysilla mengkerut kala melihat Feran tidak memakai dasi padahal ia sudah rapi.

"Kenapa natap aku gitu?"

"Ada yang kelupaan kah mas?" Feran melihat dirinya dari atas kebawah dan masih belum menyadari bahwa ia belum memakai dasi.

"Kamu udah kek bapak-bapak berumur tau gak, mas? Suka lupa sesuatu" Naysilla dengan seragam putih abu-abunya segera berlari menaiki anak tangga dengan kaki jenjangnya dan memasuki kamar. Tak lama ia kembali ke hadapan Feran dengan melayang-layangkan dasi yang ada ditangannya ke udara.

"Ah iya aku lupa" ucap Feran sambil menunjukkan deretan gigu putihnya.

Naysilla tersenyum dan langsung memakaikan suaminya itu dasi yang senada dengan jas yang dipakainya. Setelahnya mereka berdua berangkat bersama dengan Feran yang mengantarkan Naysilla ke Sekolah.

Beberapa menit saja dihadapi mereka berdua didalam mobil dan akhirnya sampai didepan gerbang SMA ALVAREN.

"Ingat pesan aku biasanya"

Naysilla mengangguk sambil tersenyum, "Jangan lupa makan, jangan ngelirik cowok lain, jangan males belajar, jangan bolos, jangan dengerin omongan orang, jangan suka ngelamun, dan paling penting, jangan lupa kabarin kamu" Feran mengelus puncak kepala gadis itu dengan lembut.

"Good wife" ujarnya sambil sumringah.

"Nanti jangan lupa jemput ya, mas?" Feran mengangguk cepat.

"Pasti!"

"Yauda aku turun dulu ya, assalamualaikum" pamit Naysilla usai menyalimi tangan Feran dan keluar dari mobil itu. Naysilla pun melambaikan tangannya dari depan gerbang bersamaan dengan kepergian Feran menuju kantornya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SENIORWhere stories live. Discover now