SENIOR : THIRTY TWO

15 0 0
                                    

Pagi hari tiba, cahaya matahari yang baru saja menampakkan wujudnya di langit membangunkan pasangan suami istri yang asik tertidur sambil berpelukan didalam selimut yang sama.

Cup

Feran mengecup singkat hidung istrinya itu dengan tersenyum.

"Morning kiss" ucap Feran sambil tersenyum.

"Eeem" Naysilla yang merasa terusik saat seseorang mendaratkan ciuman di wajahnya. Naysilla kembali memeluk Feran erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Feran.

"Geli sayang" bisik Feran saat merasakan nafas Naysilla yang mengendus di lehernya.

Naysilla pun membuka matanya yang semula terpejam namun masih setia dalam pelukan Feran.

"Kamu mau kerja, kak?" Feran mengangguk.

"Aku kerja dulu ya, soalnya kerjaan di kantor lagi menumpuk banget. Nanti, kalau sudah selesai, aku langsung pulang. Nemuin istriku yang cantik ini" ucap Feran sambil mencolek dagu Naysilla.

Pipi Naysilla memanas mendengar godaan Feran yang disertai senyuman manisnya. Feran tidak pernah sebawel ini apalagi semanis ini. Namun sekarang? Semuanya malah terbalik.

Feran beranjak dari kasur dan segera menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya. Sedangkan Naysilla bangun kemudian menyiapkan pakaian Feran untuk kerja hari ini. Awalnya sedikit kebingungan harus menyiapkan setelan seperti apa untuk suaminya itu mengingat ini baru hari pertama ia menjadi seorang istri. Namun itu hanya awalnya saja, setelahnya ia sudah mengerti harus menyiapkan seperti apa.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Feran keluar dari kamar mandi itu dengan handuk yang terlilit di pinggangnya dan bertelanjang dada.

Naysilla menoleh saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, dengan susah payah Naysilla meneguk salivanya karena melihat Feran yang bertelanjang dada dengan perut yang berkotak-kotak, tubuh yang berotot, rambut yang basah dan wajah yang glowing sempurna.

"Kenapa sayang?" tanya Feran santai.

"E-enggak ga-gapapa, kak. Se-karang pakai baju kamu d-dan turun kebawah sa-sarapan ya kak" Naysilla keluar dari kamar dengan gelagapan karena Feran.

"Istri gue gemas banget"

"Huh, jantung gue"

Setelah selesai bersiap, Feran pun turun kebawah dan sarapan. Naysilla memakaikan dasinya selepas Feran menyelesaikan sarapannya.

"Oh gini rasanya diurusin istri" bisikan pelan Feran ditelinga Naysilla mampu membuat pipi Naysilla merona.

"Hust kamu nih"

"Kak" panggilan Naysilla pada Feran membuat Feran menghentikan langkahnya. Padahal selangkah lagi ia sampai di pintu, kemudian ia berbalik dan mendekati istrinya itu.

"Kenapa sayang?"

"Lupa sesuatu gak?"

Feran terlihat menimbang-nimbang sesuatu yang dimaksud oleh Naysilla. Sesaat kemudian ia baru peka dan melakukannya,

Cup

"Maaf lupa, sayang"

Blush!

Sayang?

Feran masih sehat kan? Memanggilnya seperti ini. Oh sepertinya jantung Naysilla akan meledak saat ini juga.

"Sudah, aku berangkat ya, assalamualaikum" Naysilla menyalami tangan Feran dan pergi meninggalkan rumah setelah mencium kening istrinya.

SENIORWhere stories live. Discover now