SENIOR : SIXTEEN

118 7 1
                                    

"Kim. Lo pesen apa?" tanya Feran sambil tersenyum. (Damagenya gaada akhlak🙃 Si Feran senyum😌)

"Apa aja kak" ucap Kim dengan pelan.

"Oke. Bu, pesan nasi cumi pedasnya dua, yang satu level 3 yang satunya level 7" mata Kim membulat mendengar ucapan Feran.

"Berapa semuanya bu?" tanya Feran.

"20 ribu semuanya" Feran mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang berwarna hijau itu.

"Kak, makanan aku biar aku yang bayar. Kaka gaperlu bayarin" ucap Kim melarang Feran membayar makanannya.

"Gausah. Gue bayarin"

"Enggak kak, aku aja yang bayar"

"Enggak! Gue yang bayar!"

"Aku aja kak"

"Kalau gue bilang gue yang bayar, gak usah ngebantah. Ngerti?!" Kim mengalah dengan perkataan Feran. Nampaknya, semenjak mengenal Kim, Feran belajar bagaimana berbicara dengan banyak kata dan tidak dingin lagi.

Setelah membayar semuanya, Feran menarik lengan Kim untuk duduk di meja yang paling dekat dengan tempatnya memesan makanan.

Kim mulai sibuk bermain ponsel sedangkan Feran terus saja menatap Kim tanpa henti.

"Cantik, baik, moodbooster" gumam Feran selagi memandangi wajah Kim.

"Kenapa kak? Kim gak denger jelas" Feran seketika memalingkan wajahnya kearah lain setelah ketahuan mengagumi paras Kim.

"Gak, lupain" ucap Feran setelah memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

"Padahal Kim dah denger" ucap Kim dalam hatinya sembari tertawa kecil.

Beberapa menit dilewati Feran dan Kim dengan kesibukan masing-masing yaitu bermain ponsel. Keheningan itu seketika diganggu oleh ibu kantin yang membawakan pesanan mereka.

"Makasih ibu" ucap Kim dengan senyum manisnya. Ibu kantin pun membalas senyuman Kim dengan penuh keramahan juga.

Kim mulai mengaduk minumnya sedangkan Feran pergi ke toilet sebentar. Sesaat setelah Feran kembali, sebelum makan, Feran berniat menuangkan sedikit kecap diatas makanannya. Sambil asik memegang ponsel, Feran menggerakkan tangannya dan mencari botol kecap.

Akan tetapi sejak tadi ia tidak menemukannya sampai akhirnya ia merasa ada yang menggenggam pergelangan tangan kanannya.

Feran pun seketika mendongak dan melihat Kim yang menatapnya serius.

"Kaka mau ambil kecap, atau mau celupin tangan di sambel?" ucap Kim sambil melihat tangan Feran yang tepat berada diatas tempat sambal.

Feran tersenyum tipis, (hayoloh, dia senyum lagi🙈) Feran pun kemudian mengambil botol kecap.

Selesai setelah Feran menggunakan kecap, kini Kim yang mengambilnya. Eits, sesaat sebelum Kim mengambilnya, Feran kembali memegang botol kecap itu. Mata mereka berdua pun bertemu dengan jemari yang bersentuhan di botol kecap itu.

Kim tertawa lepas, "Perkara kecap aja seribet ini" Kim menarik tangannya.

"Kakak duluan, habis itu baru aku" ucapnya sambil tersenyum.

"Lo aja. Nih" Feran memberikan botol kecap itu.

"Kakak aja, daripada ribet"

"Lo aja"

"Kakak aja dulu, kan aku bisa bentaran"

"Lo aja"

Kim pun menghembuskan nafasnya pelan dan tersenyum tulus, "Yaudah aku duluan, tapi aku yang tuangin kaka nih kecap, daripada kita berantem nanti ga jadi makannya" Feran ikut tertawa kecil mendengar ucapan Kim.

Setelah menuangkan kecap untuk Feran, Kim pun menuangkan kecap untuk makanannya juga. Kim memulai makannya tanpa lepas dari tatapan Feran.

"Gue gatau lo malaikat darimana. Intinya, gue bersyukur kenal dengan elo" ucap Feran dalam hatinya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Saat memasuki kantin, Aulie gagal fokus melihat pemandangan didepan matanya. Kim! Sedang bersama MOST WANTED utama di Sekolah. Siapa lagi orang itu kalu bukan Feran.

Aulie yang masih melamun melihat Kim, sontak tersadar setelah pergelangan tangannya ditarik lembut oleh Alan.

Saat sampai didepan tempat memesan, Alan berbalik belakang dengan sedikit menunduk karena Aulie lumayan pendek.

"Mau pesen apa, tuan putri?" tanya Alan dengan senyum manisnya.

"ASTAGA MIMPI!!! GAK MUNGKIN!!! GAK!!! KAK ALAN SENYUM KE GUE?? HUWAA PENGEN PINGSAN LAGIIII" teriak Aulie dalam hatinya.

"Ka-kak manggil gi-gitu seakan gu-gue ini an-nak ke-kecil" ucap Aulie dengan terbata-bata karena merasakan jantungnya seperti akan meledak.

"Emang lo anak kecil" Alan mengacak rambut Aulie dengan gemas disela tawanya.

"Samain aja sama punya kakak" ucap Aulie.

"Punya gua bakso yang pake sambel khusus, lo mau?" tanya Alan lagi.

"Gue gak bisa makan pedes. Kalau gue nurut, bisa-bisa gue nangis karena perkara kepedesan doang. Tapi kalau gue gak nurut, bisa-bisa dia gak seneng. Gimana nih? Hatiku bimbang" bingung Aulie dalam hatinya.

"Samain aja kak" ucap Aulie dengan senyumannya yang membuat pipinya gembul seketika.

"Yakin nih?" Alan mendekatkan wajahnya sedikit untuk bertanya lagi.

Aulie pun mengangguk pelan.

"Beneran?" Alan mendekatkan wajahnya lagi.

Kini wajahnya dan Aulie semakin dekat sampai Aulie bisa melihat keringat yang bercucuran di dahi Alan dengan detail.

"Astaga jantung gueeee" keluh Aulie dalam hatinya.

"Ehem" Deheman ibu kantin membuat Alan langsung berbalik dan berlagak tidak melakukan apapun.

"Pesen bakso yang ekstra pedasnya satu, yang pedas level dasar satu, es tehnya dua, sama salad buahnya dua. Berapa tuh bund?" tanya Alan dengan kata 'bund' yang terinspirasi dari iklan 'Si kecil mulai aktif ya bund' . Alan pun membayar pesanannya dan mencari tempat duduk. Alan terkejut melihat Feran dengan seorang perempuan berambut sebahu.

"Pertama kalinya gue lihat tuh kapten sama cewek setelah putus dari mantan pertamanya"

"Kita kesana, yok" sebelum Alan menarik pergelangan tangan Aulie, Aulie menahan dirinya. Alan pun berbalik dan menaikkan satu alisnya,

"Why?" tanya Alan pada Aulie.

Aulie mengeluarkan dua lembar tisu dari saku seragamnya dan berjinjit untuk mengelap keringat Alan. Alan tersenyum manis melihat perlakuan Aulie. Ini pertama kalinya ada perempuan yang berani menyentuhnya, terlebih lagi sosok berani itu adalah adek kelasnya.


Hih gregettt

Udah dua pasangan yang adaa

Pasangan 2D dimana author?

Kok Diva gak ada?

Diva sama Devannya disembunyiin dulu🤣

Tungguin kelanjutannya

Btw author baper sendiri🤣

Next yaa

Jangan lupa vote sama komen!!!

Salam Author, Milrezty



SENIORWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu