SENIOR : EIGHT

318 7 1
                                    

Sore ini Kim, Diva dan Aulie berencana untuk jalan-jalan ke Mall yang baru saja dibuka. Tapi, Aulie berhalangan untuk pergi karena harus menjenguk neneknya di kampung sehingga membuatnya juga akan izin selama beberapa hari.

Kimmyra
Div, gue otw mandi. Lo mau gue jemput?

AldivaKey
Gue baru juga mau kekamar. Boleh deh.

Kimmyra
Oke. Gue mandi.

Beberapa menit setelah mandi, Kim berangkat menuju rumah Diva untuk menjemputnya.

Kim sampai didepan gerbang tinggi berwarna coklat didepan sebuah rumah yang bertingkat dua dengan desain sederhana.

"Selamat datang, non" ujar satpam rumah itu.

Kim tersenyum dan masuk kedalam mobilnya. Kim memarkirkan mobilnya di parkiran khusus tamu rumah itu. Kim masuk kedalam rumah Diva tanpa memencet bel tetapi ia memberi salam sebelum masuk.

Kim berlari menaiki tangga menuju lantai atas dan memasuki kamar Diva.

Kim membuka pintu secara tiba-tiba, "Dor!" teriaknya mengejutkan Diva yang sibuk memakai sepatunya.

Diva menatapnya kesal karena sebenarnya, Diva sangat tidak suka dan benci setiap orang yang mengejutkannya.

"Div, ayo cepet!" keluh Kim duduk di sofa Diva.

"Iyaiya"

Diva dan Kim keluar dari rumah itu dan berangkat menuju tempat tujuan mereka.

***

Fikran melihat beranda di Instagramnya yang penuh dengan foto-foto perempuan. Jika dikatakan genit, Fikran memang genit. Jika dikatakan Fikran playboy, memang sangat benar. Tapi, jika sayang, Fikran tidak main-main.

Fikran sibuk memainkan ponselnya dan tidak sengaja melihat gambar sebuah mall baru yang sanagt mewah. Fikran berniat pergi untuk mengisi kekosongannya dan kebosanannya.

Fikran dengan segera mengganti bajunya dengan kemeja hitam yang lengannya ia lipat sampai siku, sepatu converse putih, baju kaos putih, celana jeans hitam dan topi adidas berwarna putih.

Fikran siap dengan gayanya dan kemudian ia bergegas untuk pergi ke mall baru itu sekaligus ia juga ingin membelikan adik kecilnya hadiah ulang tahun.

***

Kim memarkirkan mobilnya di parkiran VIP di mall tersebut setelah memperlihatkan gold card miliknya. Kartu itu hanya dimiliki orang yang sangat spesial dan hanya orang-orang tertentu yang memilikinya.

Diva menatap Kim tanpa berkedip, "Kim, lo punya gold card?" tanya Diva sambil membulatkan kedua matanya.

Kim tersenyum, "Iya gue punya. Punya gue gak disita sama mama. Gak kayak lo" ucap Kim mengejek Diva. Kim keliar duluan dari dalam mobil dan disusul Diva juga ikut keluar dari dalam mobil.

Kim dan Diva memasuki mall baru itu dan berkeliling disekitar area penjualan baju dan sepatu.

"Div, gue kesana ya?" tanya Kim.

Diva mengangguk setuju. Diva dan Kim memang selalu terpisah jika ingin berbelanja karena selera mereka sangat jauh berbeda. Jika Diva suka warna cerah dan lembut, Kim suka warna gelap. Jika Diva suka baju yang lengan pendek, Kim lebih suka lengan panjang agar bisa dilipat.

Kim berjalan-jalan disekitar toko baju yang sering dilihatnya. Tapi, belum ada satupun baju yang menarik perhatiannya.

Kim mendengar suara seseorang yang sepertinya ia kenal.

"Mba, saya mau beli yang ini. Tolong dibungkus sebagaimana hadiah ualng tahun ya, mba" ucap orang itu.

Kim menyipitkan matanya ke arah kasir dan mendapati sosok Fikran yang membayar sesuatu yang dibelinya. Kim berjalan mendekati Fikran.

Kim menepuk pelan bahu Fikran, "Lo beli apa?" tanya Kim tiba-tiba.

Fikran berbalik dan tersenyum setelah bertemu dengan Kim.

"Beliin adek gue kado. Kebetulan juga dia ulang tahun sih dan bertepatan sama kebosanan gue melanda saat gue kesepian"

Kim hanya bisa ber-oh ria mendengar pernyataan Fikran. Fikran sadar bahwa Kim sedang sendirian, jadi, Fikran menarik lengan Kim dan membawanya pergu dari tempat itu.

***

Diva terus berjalan setelah lumayan lama ia ditinggalkan Kim. Diva sudah berbelanja sekitar dua kantung plastik sedang. Diva membeli sepatu dan rok yang mungkin bisa digunakannya jika sedang santai.

Saat Diva berjalan, tidak sengaja kalung pemberian dari Kim dan Aulie terlepas. Saat ia mengangkat kepalanya dna berdiri, ada telapak tangan yang menghalangi kepala dan wajahnya agar tidak bisa melihat siapa yang menutupi wajahnya.

Orang itu pergi setelah menatap Diva lama dan Diva hanya bisa melihatnya sekilas secepat kilat.

"Cinta itu datang sendiri. Jangan dikejar maka pasti ia akan datang"

Salam Author, Milrezty





SENIORWhere stories live. Discover now