SENIOR : ELEVEN

248 8 4
                                    

Kim turun dari taksi setelah sampai di apartemennya. Kim masuk kedalam gedung apartemen itu dan naik menuju lantai 7 menggunakan lift. Setelah samapi, Kim masuk kedalam apartemennya.

Kim menaruh tas bawaannya di atas meja dan Kim pergi ke dapur untuk mengecek makanan.

"Aissh, makanan. Gila, perut gue laper" Kim mengeluh saat membuka kulkas. Sangat banyak bahan makanan disana. Tapi apalah dayanya, tangan Kim tidak bisa berbuat apa-apa karena yang terluka adalah tangan kanannya.

Kim berpikir untuk meminta bantuan dari tetangga apartemennya. Tetapi, jika orang itu tidak mau, apakah Kim bisa tetap makan? Bagaimana caranya?

Kim keluar dari apartemennya dan memenct bel yang ada di pintu apartemen tetangganya.

"Permisi. Apa ada orang?" ucap Kim sambil terus memencet bel. Berulang kali juga Kim mengetuk pintu, tapi tak ada reaksi apa-apa. Setelah beberapa menit Kim kembali bersabar, penghuni apartemen itu akhirnya keluar dengan gaya yang berantakan. Wajah yang kusam, rambut yang berantakan, dan mata yang masih sayup-sayup. Sepertinya, tetangga Kim itu baru saja bangun dari tidurnya.

"Apa saya mengganggu? Maaf jika mengganggu" Kim berbalik namun penghuni apartemen tetangganya itu menahan lengannya.

"Lo gak mengganggu. Gak usah formal ke gue. Gue masih Sma. Lo perlu apa?" tanya orang itu.

"Ini, umm, aku mau minta tolong. Aku gak bisa masak. Karena ini" Kim menunjukkan tangannya yang masih dibaluti perban dan sedikit basah karena darah Kim masih saja mengalir.

Tetangga Kim itu menarik lengan Kim dan membawanya masuk kedlaam apartemennya.

Saat Kim sudah masuk kedalam apartemen itu, Kim sangat terkejut sekaligus jijik melihat keadaan apartemen itu. Snack yang berserakan di lantai, sepatu yang ada diatas karpet, sampai permen yang banyak dikerumuni semut diatas meja.

Kim terus menggelengkan kepalanya melihat semua itu. Kim berpikir untuk membersihkan apartemen tetangganya itu sebagai bentuk balas budi.

"Tapi harus mulai dari mana?" batin Kim bertanya-tanya.

Kim mulai membersihkan permen diatas meja dan lain sebagainya. Setelah selesai, tetangga Kim terkejut setelah ia melihat apartemennya sangat bersih dan rapi. Tetangga Kim itu meletakkan makanan yang dibuatnya diatas meja dan memeriksa keadaan Kim.

"Tangan lo gapapa?" tanya tetangga Kim sambil melihat tangan Kim yang semakin basah dengan darah.

"Baik-baik aja" ucap Kim setelah menarik tangannya dan ia sembunyikan dibalik punggungnya.

Tetangga Kim itu menarik kembali lengan Kim yang terluka dan menarik Kim untuk duduk di sofa bersamanya.

Kim masih bingung apa yang ingin dilakukan tetangga apartemennya itu. Tetangga Kim itu menggeledah setiap laci meja, dan akhirnga menemukan kotak P3K.

Tetangga Kim itu langsung duduk disamping Kim setelah menemukan kotak obat. Ia membuka perban di tangan Kim dan membersihkan darah yang mengalir. Ia juga mengobati luka Kim dengan betadine dan obat lainnya untuk mempercepat proses penyembuhan luka itu.

Sesekali dirinya meniup luka yang ada di tangan Kim. Kim terus memperhatikan wajah tetangganya itu.

Tampan, satu kata yang terngiang-ngiang di benak Kim setelah memperhatikan wajah tetangganya itu sangat lama.

"Selesai. Lo bisa makan sekarang" ucap tetangga Kim itu sambil merapikan kotak obat.

Kim tersenyum sesaat. Kim kemudian berdiri dan mengunjungi jendela apartemen tetangganya itu. Hordennya masih baru dan bersih tetapi sepertinya horden itu tidak pernah disentuh.

Kim membuka horden itu dan terlihatlah langit malam yang indah karena dipenuhi kerlap-kerlip dari bintang yang bersinar.

"Indah" ucap Kim sambil tersenyum.

"Wow" tetangga Kim itu tidak mengedipkan matanya sekali saja karena sangat takjub melihat pemandangan itu. Untuk pertama kalinya ada yang menyentuh horden itu dan memperlihatkan keindahan semesta yang sebenarnya.

"Ohya, nama kamu? Aku belum tahu nama kamu" tetangga Kim itu menatap Kim sambil tersenyum.

"Feran" ucapnya sambil tersenyum.

Kok bisa Feran?

Jawabannya ada di part selanjutnya.

Byebye!

Salam Author, Milrezty

SENIORWhere stories live. Discover now