10 - Time to NEVER give up

523 50 1
                                    

Malam itu membuat Audrina sangat girang. Teman-teman satu shiftnya tidak aneh dengan hal itu karena kelakuan Audrina memang ajaib. Ia bahkan mampu menghadapi semua pasien ruang UGD dengan baik. Beberapa kali ia bersenandung lagu cinta yang entah apa. Berbicara dengan Hansel lagi mampu membuat moodnya seketika membaik.

"Lagi seneng banget ya?" suara berat seorang laki-laki menghentikan kegiatan Audrina dari menulis SOAP di rekam medis pasien.

"E-eh, dokter.." ucap Audrina gugup.

Radhian menampilkan senyumnya.

"Dok buat asisten operas--"

"Gak perlu." potong Radhian. "Kemarin saya cuma ngetes aja." sambungnya sambil berlalu meninggalkan Audrina yang masih mangap lebar.

Alma yang melihat interaksi keduanya merasa ada yang aneh.

"Dokter Nana bikin masalah apa sama dokter Radhian?" tanyanya kemudian.

"Hah? Nggak bikin masalah apa-apa." sergah Audrina, ia kemudian kembali menyibukkan dirinya pada rekam medis pasien. Alma yang keponya bukan main menopangkan tangannya pada dagu,

"Beneran dok?" tanyanya.

"Apanya?"

"Gak pernah ada masalah? Atau pacaran gitu sama Dokter Radhian?" tanya Alma lagi.

Audrina menghela napas. Ia menutup rekam medis itu dan mengembalikannya pada Alma.

"Gausah bikin gosip aneh-aneh deh.." ucap Audrina sambil berlalu meninggalkan meja administrasi, meninggalkan Alma yang masih bertanya-tanya.

Audrina berjalan menuju ruang resting untuk sekedar beristirahat. Arjuna tidak jaga malam hari ini sehingga ia agak merasa sepi. Sebenarnya keberuntungan juga untuknya karena tidak akan ada yang menanyakannya soal kejadian malam saat Hansel dirawat.

Audrina menyandarkan tubuhnya pada sofa resting. Memejamkan matanya sejenak untuk mengusir lelah. Sampai akhirnya ia larut dalam mimpinya.

"Na, Nana.." Audrina mengerjapkan matanya. Ia membuka matanya dan menyipit kala sinar lampu membuat pandangannya silau. Ketika sudah jelas, ia terkejut dengan wajah Hansel yang berada di depannya sangat dekat. Seketika ia menegakkan tubuhnya. Memandang sekeliling dan mendapati dirinya berada di ruang resting. Ia ketiduran.

"Lo ngapain disini, Sel?" tanya Audrina kebingungan dengan keberadaan Hansel di tempat kerjanya.

"Gue mau jemput lo." ucap Hansel lembut sambil tersenyum.

"Jemput? Emang mau kemana?"

Tanpa menjawab, Hansel menjulurkan tangannya dan menggenggam tangan Audrina. Ia mengandeng tangan Audrina sepanjang perjalanan. Ia juga membukakan pintu mobil untuk Audrina.

Audrina terdiam. Mau dibawa kemana dia sebenarnya? Ia melirik kearah Hansel yang sedang sibuk menatap jalanan di hadapannya.

Mobil terhenti di sebuah rumah. Rumah yang sebelumnya tidak pernah Audrina lihat. Rumah sederhana dengan halaman yang luas.

Hansel membukakan pintu mobil untuk Audrina dan membantu Audrina keluar mobil sambil terus menggenggam tangannya. Ia menggiring Audrina untuk masuk ke dalam rumah itu.

Hansel mendorong pintu rumah itu, menyajikan pemandangan kursi resepsi beserta hiasan-hiasan khas pernikahan. Matanya berkaca-kaca. Ia memandangi Hansel yang melepas genggamannya dan berjalan mendahuluinya. Tapi seketika Audrina sadar, ia tidak mengenakan gaun pengantin. Ia mendongak dan mendapati Hansel menggandeng seseorang di sebelahnya. Wanita itu mengenakan gaun pengantin yang cantik.

Your Bridge [Proses Remake]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu