14 - Reunion (3)

425 36 0
                                    

Setelah sepanjang perjalanan mendapatkan tekanan dari kedua temannya, akhirnya mereka sampai di kampus. Audrina memarkirkan mobil putihnya di salah satu parkiran yang ternyata sudah mulai dipenuhi beberapa motor dan mobil.

Audrina, Amora dan Sasha berjalan beriringan menuju bagian dalam kampus. Beberapa pasang mata langsung melihat kearah mereka. Dalam hembusan angin, Audrina dapat mendengar beberapa orang berbisik-bisik sambil menunjuk kearahnya. Ia tahu, mereka pasti tengah membahas gosip legendaris itu. Untungnya Audrina sangat tebal muka. Jadi ia menganggap itu ulah fans yang menyamar menjadi hatersnya.

"Jangan didengerin, Na." ucap Amora. Ia kemudian menggandeng tangan Audrina.

"Lo kayak gak kenal gue aja, Ra."

Amora menghela napas.

"Kenal banget gue. Gue kenal juga dengan semua kesintingan lo itu."

Audrina terkekeh. Kemudian mereka berjalan menuju fakultas kedokteran yang pastinya akan melewati fakultas teknik. Lagi-lagi bunyi siulan yang selalu Audrina dapatkan saat kuliah kembali ia dengar. Sialnya orang-orang yang kebanyakan sudah hampir kepala tiga ini tidak juga bersikap dewasa.

Karena geram, Audrina menoleh kearah siulan itu yang ternyata gerombolan laki-laki berasal dari teknik mesin.

"Audrina! Gimana? Udah nikah belum sama Hansel?!" seru seseorang dan langsung diiringi siulan lain oleh teman-temannya disitu.

"Kenapa lo?! Udah punya anak 5 gue! Iri bilang bos!" seru Audrina tidak mau kalah.

Amora langsung memegang tangan Audrina.

"Udah, Na.." lirihnya.

"Hansel gimana rasanya, Na?!" terdengar sahutan lagi dari gerombolan itu. Beberapa orang yang melewati mereka memandang mereka dengan tatapan jijik karena sifat jamet mereka.

"Na, gak usah diladenin. Mereka dari dulu emang jamet. Kirain makin tua berubah, eh masih aja." ucap seseorang yang lewat disamping Audrina sambil menepuk pundaknya. Ternyata orang itu adalah Elsa--dari jurusan seni rupa dan desain.

Audrina menghela napasnya. Tidak ada gunanya memang meladeni orang-orang seperti mereka.

Akhirnya Audrina kembali berjalan sambil Amora dan Sasha yang terus mengapitnya di tengah-tengah. Menghindari hal-hal sinting nan gila yang bisa aja Audrina lakukan.

Keadaan kampus sudah agak berbeda setelah lama Audrina tidak mengunjunginya. Beberapa pohon terlihat lebih rindang. Kampusnya berupa jajaran gedung besar yang dibagi menjadi beberapa fakultas. Sebuah panggung super besar berada di tengah lapangan yang menghubungkan fakultas ilmu bahasa dengan fakultas teknik. Kemudian mata Audrina mulai menemukan orang-orang yang tidak asing baginya. Teman-temannya dari fakultas kedokteran.

"Nana! Mora! Ibu peri!" jerit suara seorang wanita. Dari jauh, Amber berlari kecil kearah mereka, Amber masih sama. Namun ia terlihat lebih kurus daripada saat kuliah. Namun wajah manisnya masih menjadi daya tariknya. Amber memeluk Audrina, Amora dan Sasha bergantian.

"Waaah makin cantik aja lo, Na!" puji Amber kemudian.

"Emang gue dari dulu udah cantik paripurna." jawab Audrina.

"Daripada dengerin kepercayaan diri lo yang tinggi, mending kita kesana. Anak-anak udah pada kumpul.." ucap Amber menggiring mereka ke tempat fakultas kedokteran.

"Katie sama Vinny kok gak keliatan?" tanya Sasha.

"Mereka belum dateng. Kayaknya masih sibuk. Lo tau kan Vinny bekerja lebih daripada kita.." jawab Amber dan mereka bertiga mengangguk paham.

Your Bridge [Proses Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang